Mohon tunggu...
Veronica Maria
Veronica Maria Mohon Tunggu... Guru - independen

Be successful from the edge.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sate Kambing

28 Juni 2023   10:57 Diperbarui: 28 Juni 2023   11:13 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ada perlu apa, Pakde? Bapak pergi ke ladang yang di ujung desa. Jauh sekali tempatnya," jelas Doni. Beruntungnya Doni sempat mendengar percakapan bapak dan mamaknya yang akan membersihkan ladang di ujung desa supaya siap ditanami padi musim hujan nanti. Doni sempat berpikir jika anak usia sepuluh tahun seperti dirinya diminta menyusul bapaknya ke ladang yang jaraknya cukup jauh, dia tidak akan sanggup. Tidak ada sepeda kecil di rumahnya, artinya dia harus berjalan kaki untuk menyusul bapaknya. Tidak, Doni tidak mau.

"Pakde mau pinjam golok untuk memotong daging kurban."

Doni merasa lega mendengar penjelasan pakde Mahmud.

"Saya tidak tahu kalau bapak punya golok, Pakde."

"Bapak kamu punya golok, kok, Doni. Biasanya bapakmu menyimpannya di dekat kandang. Pakde ambil ya, nanti bilang sama bapak kalau dipinjam sama pakde."

Doni menatap hampa punggung pak Mahmud yang berjalan menuju kandang. Setelah beberapa saat dilihatnya pak Mahmud sudah membawa sebuah golok dengan tersenyum puas hingga ia berlalu begitu saja tanpa menyampaikan apa pun pada Doni.

Doni pun mengangkat bahunya, masa bodoh dan kembali masuk ke rumahnya, kembali menonton Ultraman dan menghabiskan sarapannya yang sudah telanjur dingin. Saking asyiknya menonton acara televisi yang terus berganti, Doni lupa akan pesan bapaknya untuk memberi makan ternak.

Untungnya, kambing di kandang mengembik sehingga Doni teringat pesan bapaknya. Buru-buru Doni pergi ke kandang dan mengambil rumput di  bagian ujung kandang yang sudah disiapkan bapaknya sebelum berangkat ke ladang. Tidak susah, Doni cukup mengambil satu keranjang dan meletakkannya di papan tempat makan kambing. Sang kambing pun berhenti mengembik dan menyambut makanannya dengan lahap.

Sambil mengamati kambingnya yang sedang makan, Doni teringat kegiatan penyembelihan kambing di masjid. "Memangnya bapak punya golok untuk memotong kambing?" gumam Doni. "Kok aku tidak pernah lihat?" lanjutnya.

Doni lekas berjalan menuju kotak tempat bapaknya menyimpan perkakas pertanian. Ia mengamati satu per satu isinya. "Jadi bapak hanya punya satu golok yang tadi dipinjam pakde Mahmud," batin Doni.

"Kamu sedang apa Doni? Kambingnya sudah diberi makan?" tanya pak Karto yang sedang menurunkan pakan kambing yang baru saja didapatkan di ladang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun