Altara        : Jangan terlalu manja, kamu tau kan aku akan bersikap biasa saja.
Mentari       : Tidak peduli (menarik lengan Altara mendekat dan segera pergi)
      Mereka berjalan ke sisi lain panggung yang menunjukan latar bagian dalam sebuah butik. Ada satu meja yang berisikan beberapa alat dan di dindingnya terlihat beberapa desain baju yang telah dirancang. Di sana sudah ada Pak Tioyang masih membersihkan beberapa keperluan untuk persiapan pemotretan.
Mentari       : Selamat siang Bapak.
Pak Tio       : Selamat siang juga Nona Mentari. Apakah anda siap dengan pemotretan nanti?
Mentari       : Siap! Sudah komandan! Hehehehe.
Pak Tio       : Itu siapa Non? (menunjuk ke arah Altara yang sibuk melihat-lihat gambar)
Mentari       : (Menarik lengan Altara untuk mendekati Pak Tio) Namanya Altara dan
             dia adalah kekasih saya yang sangat menyebalkan di dunia. Namun dia juga
             paling peduli dengan saya walau kelihatannya dia sangat dingin. Dan Altara,
             beliau adalah Pak Tio. Beliau yang membantu pemilik butik ini dalam