Mohon tunggu...
Maria Elly Rusfendy Saragih
Maria Elly Rusfendy Saragih Mohon Tunggu... Penulis - Pemimpin Redaksi

Menulis buku, memasak, membaca, menonton, menggabut (Hehehe ...)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Tanpa Pamit

19 Juni 2023   13:54 Diperbarui: 20 Juni 2023   02:11 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinda menyanggah sepeda motornya dan masuk ke dalam rumah. Pria itu mengambil alih sepeda motor dan memasukkannya ke dalam rumah.

"Mas, laper lagi, nggak?" tanya Dinda yang sedang mengeluarkan beberapa bungkus mi instan dari tas sandangnya.

"Enggak sih. Tapi mau deh, kalo kamu masak mi," jawab pria itu mendekati Dinda.

"Aku bukan mau masak mi. Ini ada makanan titipan temanku." Dinda mengeluarkan sebuah kotak makanan dari dalam tasnya. Pria itu terkekeh ringan. "Kok ketawa?" tanya Dinda heran.

"Habis kamu nanya sambil ngeluarin mi instan, kirain mau makan mi instan," terang pria itu.

"Enggak, Ndut. Ini bonus dari kerjaan. Besok mau dijual. Kamu 'kan nggak bisa makan mi instan," lanjut Dinda yang hanya dijawab dengan anggukan oleh pria itu.

Ndut? Gendut maksudnya? Tidak. Lebih tepatnya bengkak. 

"Mas udah masak air buat mandi kamu tuh, mandi gih," perintah pria itu lagi.

"Uuu... Mas Danangku, Sayang. Kan aku selalu bilang, biar aku masak sendiri. Mas nggak boleh terlalu capek," protes Dinda sambil mencubit hidung pria yang ternyata bernama Danang itu.

"Mas nggak capek. Cuma manasin air mandi. Nggak sebanding sama kerja keras kamu gantiin Mas cari nafkah," jawab Mas Danang yang membuat tatapan mereka berubah menjadi sendu. Sebetulnya, Dinda sangat menghindari topik ini. Akhirnya ia mengecup pipi suaminya dan beranjak menuju kamar mandi.

Seleai mandi, Dinda mendapati Danang sudah menyajikan nasi dan lauk yang baru saja dibawanya dari titipan temannya. "Kok jadi Mas yang beresin, sih? Aku aja, Mas," protes Dinda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun