Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tunjangan Naik Sebandingkah dengan Kinerja?

14 Februari 2024   02:22 Diperbarui: 15 Februari 2024   07:53 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). (Sumber: SHUTTERSTOCK/Poetra.RH via kompas.com)

Kenaikan tunjangan tidak dilarang, sudah sepatutnya dilakukan karena sudah ada Perpres tentang hal tersebut.

Hanya saja lagi-lagi menjelang Pemilu. Segala sesuatu menyangkut kebijakan yang diambil mendekat Pemilu, mesti berujung kontroversi.

Tak jarang orang berpikir liar sehingga ujung-ujungnya dipolitisasi kebijakan itu. Bahasanya takut ada kepentingan terselubung di balik itu.

Lantas wajarkah kenaikan ini ? Wajar saja. Kenaikan tunjangan Bawaslu sudah diusulkan setahun yang lalu oleh Kemenpan-RB karena ada peningkatan pada indeks reformasi birokrasi Bawaslu.

Tapi naik dua hari jelang Pemilu apakah wajar ? ini yang kontroversi, hanya Pak Jokowi dan Tuhan saja yang tau alasannya.

Masyarakat juga menilai tidak wajar mengingat pemilihan waktu atau timing yang kurang tepat. Tapi mungkin ya, sekali lagi mungkin, mengingat tugas berat Bawaslu, wajar saja diperlukan booster supaya dalam tugas, semangat mereka meningkat.

Entah mengapa, tapi ada keyakinan bahwa berita ini menjadi kabar sukacita teristimewa untuk anggota Bawaslu yang bertugas jauh di daerah terpencil.

 Mereka harus menyebrang lautan, dari pulau ke pulau untuk menjangkau lokasi demi mengawasi kelancaran proses Pemilu di sana. Atau juga yang medannya sulit ditembus sehingga butuh kerja ekstra sampai di lokasi pelaksanaan Pemilu.

Terlepas dari kontroversi kenaikan tunjangan ini, ada hal baik bagi para petugas yang medan tugasnya butuh perjuangan ekstra. Mengawasi kelancaran jalannya Pemilu di negara kepulauan dengan 17-an ribu pulau bukan perkara mudah.

Kalau memang kontroversi, ya bisa saja jika yang menjadi patokan itu wilayah yang sudah maju pembangunannya, transportasinya memadai, sarana komunikasi dan lain sebagainya terpenuhi.

Dengan kondisi demikian, menjadi kontroversi jika kinerjanya tidak sejalan dengan kenaikan tunjangan. Akan tetapi, Bawaslu itu bukan hanya di daerah yang demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun