Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sorgum: Inferior Food yang Mulai Dilirik, Akankah Superior Nantinya?

3 Juni 2022   10:22 Diperbarui: 4 Juni 2022   08:22 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo saat meninjau budidaya sorghum di Sumba Timur, Kamis (2/6/2022).(dok. Sekretariat Presiden)

Sorgum Sebagai Bahan Substitusi yang Menguntungkan

Bahan setengah jadi untuk tepung sorgum diperoleh dengan cara sosoh dimana prosesnya disebut penyosohan. Ketergantungan akan ketan dalam pembuatan kue-kue tradisional menyebabkan harga-harga tepung beras ketan pada hari atau kondisi-kondisi tertentu meroket, misalnya lebaran, dan hari-hari besar lainnya.

Jika demikian, maka sosoh sorgum mampu menjadi bahan pengganti atau substitusi ketan yang harganya terkadang cukup mahal. Jenis pangan dan kudapan dari sosoh sorgum yaitu kue wajik, dan rangginan.

Untuk mengurangi rasa sepat akibat kandungan tanin dalam sorgum, dapat diakali dengan penambahan beragam rempah, saat tepung atau sosoh sorgum akan dibuat menjadi kue atau kudapan ringan lainnya.

Dengan melihat kemampuan yang dimiliki sorgum baik dari sisi budidaya, sifat tolerannya terhadap cekaman lingkungan, dan manfaat serta sebagai bahan substitusi, sorgum memiliki peluang diangkat kembali sebagai pilihan pangan untuk menekan ketergantungan tepung serta sebagai produk diversifikasi menghadapi ancaman krisis global.

Potensi pemanfaatan sorgum terbuka lebar untuk dikembangkan, mengingat luasan lahan di beberapa wilayah Timur Indonesia masih sangat luas untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya sorgum.

Referensi :

[1],[2],[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun