Pemanfaatan sorgum sebagai pangan fungsional masih sangat terbatas dibandingkan ransum pakan ternak sebagai sumber karbohidrat semata. padahal tanaman ini tinggi serat bagi kesehatan pencernaan manusia.
Sorgum mengandung dietary fiber untuk mencegah berbagai penyakit seperti jantung, obesitas, darah tinggi, diabetes dan kanker usus. Serat pangan (dietary fiber) akan mengikat asam empedu sehingga kolesterol dalam darah turun.
Sorgum mengandung mineral Fe (zat besi) yang tinggi dan serat pangan yang diperlukan manusia, sementara pada gandum, mineral dan serat tersebut tidak ada. Padahal Fe sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Jadi pilih mana nih antara konsumsi gandum apa sorgum ?
Selain Fe, sorgum juga mengandung kalsium (Ca), fosfor (P), dan magnesium (Mg) dengan fungsinya masing-masing. Kalsium dan fosfor untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang, sementara magnesium untuk mempertahankan denyut jantung normal.
Disamping memiliki kelebihan baik dari kandungan nutrisi, sisi budidaya, dan sebagai pangan fungsional, sorgum memiliki kelemahan.
Tanin, Kandungan yang Kontroversial
Dalam susunan senyawa yang biokimia banget, sorgum punya kelemahan karena kandungan tanin. Sekalipun masih kontroversi tentang dampak kandungan ini bagi kesehatan, namun keberadaannya membuat posisi tawar sorgum cukup tertinggal dibanding jagung, gandum dan serelia lainnya.
Tanin merupakan penyebab sorgum sedikit sepat, dan kandungan ini menyebabkan protein yang diperlukan tubuh malah terendapkan sebab tanin tergolong antinutrisi yang merugikan sistem pencernaan.
Beberapa artikel menyebutkan bahwa efek yang disebabkan tanin tidak bisa diprediksi dengan jelas dan sifatnya kontroversi. Tetapi itu bukan berarti tanin selalu jelek manfaatnya ya, sebab tanin juga berfungsi sebagai antioksidan (Suarni & Firmansyah, 2005)
Di tengah ancaman krisis pangan, sorgum berpeluang dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dan ketika diolah menjadi tepung, manfaatnya cukup banyak.