Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Haruskah Anak PAUD Sudah Mahir Calistung?

5 November 2024   13:00 Diperbarui: 7 November 2024   04:35 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Merdeka Belajar: Menemukan Esensi Pendidikan Anak Usia Dini

Masalah pembelajaran calistung di PAUD juga dapat dilihat melalui lensa Merdeka Belajar, inisiatif pendidikan di Indonesia yang bertujuan memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik. 

Prinsip Merdeka Belajar ini bertujuan agar pendidikan di Indonesia tidak melulu berfokus pada pencapaian akademik atau standar kurikulum yang kaku, tetapi lebih pada pengembangan potensi anak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka.

Bermain dalam konsep Merdeka Belajar dianggap sebagai bagian penting dari proses pendidikan anak usia dini. Ketika pembelajaran lebih berfokus pada eksplorasi dan pengembangan diri, anak akan merasa dihargai sebagai individu yang unik, bukan sekadar peserta didik yang harus mencapai standar akademik tertentu. 

Hal ini sesuai dengan esensi dari pendidikan anak usia dini yang menekankan perkembangan holistik, mencakup aspek sosial, emosional, dan fisik, di samping aspek kognitif.

Implementasi Merdeka Belajar di PAUD bisa menjadi jawaban atas masalah calistung, dengan memprioritaskan kegiatan bermain yang terstruktur namun tetap memberikan kebebasan. 

Melalui permainan yang mendidik, anak dapat mengembangkan keterampilan pra-akademik seperti pemecahan masalah, logika dasar, dan pengenalan angka dan huruf, tanpa merampas kesempatan mereka untuk menikmati masa kecil yang penuh keceriaan.

Refleksi untuk Pendidik dan Orang Tua

Pada akhirnya, pendekatan filosofis dari Huizinga, Montessori, dan Noddings semuanya menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini seharusnya lebih menekankan pada perkembangan psikologis, sosial, dan emosional anak ketimbang tuntutan akademik semata. 

Pembelajaran calistung yang dipaksakan terlalu dini hanya akan membuat anak merasa terbebani, meredupkan semangat eksplorasi mereka, dan dapat berpotensi menimbulkan tekanan yang tidak perlu.

Melalui Merdeka Belajar, diharapkan pendidik dan orang tua lebih memahami bahwa pencapaian akademik bukanlah satu-satunya indikator keberhasilan pendidikan anak usia dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun