Mohon tunggu...
Tuty Yosenda
Tuty Yosenda Mohon Tunggu... profesional -

hanya perempuan kebanyakan dengan cita-cita 'kebanyakan' ;-) , yaitu jadi penonton, pemain, penutur, wasit, sekaligus ... penghibur. (^_^) \r\n\r\nblog personal saya adalah yosendascope.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saatnya Deklarasi Tanpa Kata-Kata

26 Oktober 2011   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:30 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Pungki Wiryawan Purboyo

Dengan Matahari sebagai pemandumu, apa perlunya menegaskan siapa engkau dan siapa aku ?

Di mata Matahari, tak ada semut hitam dan semut merah.   Jadi mari  engkaudan aku sama-sama berbaris sebagai ‘kami’ dan berjamaah .

.

[caption id="attachment_213457" align="aligncenter" width="682" caption="Twilight pagi dan senja adalah salah satu fenomena alami yang memungkinkan manusia menyaksikan cahaya Matahari dalam wujud polarnya. Fenomena alami lainnya adalah pelangi, aurora, juga glory. (Foto karya Pungki Wiryawan Purboyo)"]

Karya Pungki Wiryawan Purboyo
Karya Pungki Wiryawan Purboyo
[/caption]

.

Betapa penting menetapkan penglihatan kita secara in-formation !

Agar kita bisa mengimbangi spektrum cahaya Ilahi yang selalu in-formation, lalu membentuk barisan yang juga in-formation. Kondisi in-formation itulah yang selalu memperbarui, sembari meneguhkan aku dan engkau sebagai kami yang bersatu. Dengan begitu, siapa tahu kita tak lagi memerlukan deklarasi pemersatu !  [*]

*

. *) Peranan Langit sebagai reflektor mengubah sunlight yang tunggal (singular) ..... menjadi skylight yang polaritas spektrumnya lengkap dan pluralistik. ^_^ **) Pengamatan terhadap semut Cataglyphis Noda di habitat alaminya sendiri, Tunisia. .

Catatan gak penting ;-) : 1. Ada pesan yang terbaca jika Anda menggerakkan kursor pada gambar. ;-) 2. Artikel ini dimuat di sebuah majalah internal untuk kalangan terbatas, edisi Oktober 2011, dengan tema menyambut Sumpah Pemuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun