Mereka adalah kaum semut, salah satu mahluk sosial yang paling berbudaya itu !
Komitmen mereka terhadap regenerasi begitu tinggi, terbukti dengan adanya pola asuh, pendampingan, serta pelatihan yang amat terpuji. Teknologi mereka mencengangkan, baik dalam menemukan sumber makanan, membangun sarang, juga mengembangkan strategi pertahanan. Meski tampak lemah ketika berada di jemari kita, namun sebagai jamaah mereka adalah organisme tunggal yang gagah. Begitu banyak kiat sukses yang kita perlukan dari mereka, meliputi teknik algoritma tingkat tinggi, kepemimpinan efektif, gagasan tentang masyarakat ideal, dan masih banyak lagi.
.
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Karya : Robertus Agung Sudiatmoko"][/caption]
.
Terhadap bahaya, semut adalah pejuang gigih yang tak kenal takut. Namun terhadap sesamanya, mereka adalah penyayang yang siap berkorban. Bila perlu, semut rela menjadi umpan, benteng, jalan, juga jembatan bagi rekan-rekan mereka. Bahkan perut mereka dua: sebuah untuk diri sendiri, dan sebuah lagi untuk berbagi. Betapa mengherankan mahluk bersahaja ini, karena kehidupan sosial mereka tak mengenal masalah kemacetan, overpopulasi, pengangguran, kemiskinan, dan berbagai kekacauan lainnya.
.
Siapakah gerangan pemimpin koloni yang mau berbaris rapi tanpa instruksi komandan itu ?
Adakah pengawas bagi serangga pemberani yang rela bekerja keras dengan integritas begitu tinggi ?