Mohon tunggu...
Tuty Yosenda
Tuty Yosenda Mohon Tunggu... profesional -

hanya perempuan kebanyakan dengan cita-cita 'kebanyakan' ;-) , yaitu jadi penonton, pemain, penutur, wasit, sekaligus ... penghibur. (^_^) \r\n\r\nblog personal saya adalah yosendascope.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Highlanders yang Ini Tak Mungkin Saling Membunuh!

7 Agustus 2011   04:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baru keesokan harinya aku tahu, bahwa malam ketika kami terdampar di hutan itu ternyata merupakan malam pertama Ramadhan".

*

Sungguh terpana aku mendengar cerita itu.

Pasti bukan merupakan kebetulan aku bertemu denganmu, Mardiah.

Juga bukan kebetulan jika aku sampai mendengar kisah yang ajaib itu !

***

CHRISTCHURCH, NEW ZEALAND.

"Siapa nama aslimu, Mardiah ? Dan mengapa memilih nama Mardiah ?", tanyaku pada perempuan asal Amerika itu.

"My maiden name is Penelope. Mardiah itu artinya  'orang yang dicintai dan dihormati', nama pemberian Bapak **). Aku suka nama ini, karena ketika diucapkan hampir terdengar seperti My Dear ...", jawab Mardiah dengan kecentilan yang hampir menandingi remaja ;-).

Sejenak terbayang Hamidah, teman Mardiah yang lebih mirip Dewi klasik Yunani daripada Dewi Drupadi. Terkenang juga aku pada si Romli, teman mereka yang lain, yang wajah Latinonya mirip Antonio Banderas. Kombinasi nama Romli dan wajah ganteng ini sungguh membuatku geli, karena aku sudah terlanjur terbiasa dengan Romli udik yang bulat, berkulit gelap, dan beraroma ... angkot ;-).

"Bagaimana denganmu Max ? ", kataku pada seorang laki-laki kelahiran Australia yang pertama kali memperkenalkan Mardiah pada kami. "Mengapa namamu tetap Maximilian ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun