Mohon tunggu...
Ena Rohana
Ena Rohana Mohon Tunggu... -

Ena Rohana / Mang Utas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Bersemi di Negeri Beton (Bagian 1)

19 Oktober 2011   01:00 Diperbarui: 5 April 2016   17:37 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kita masak air dulu, kita buat kopi untuk Bapakmu.”

“Bukannya ada air panas di thermos.”

“Kan udah Ibu jual kemarin ke Pak Tono.”

“Kenapa dijual Bu? Kita kan perlu.”

“Sudahlah Nak..nanti kita beli lagi yang lebih bagus kalau sudah punya uang, tuh airnya sudah mendidih tolong ambil gelasnya sama gula kopinya.”

“Bu… gulanya habis..!”

“Ya sudah pakai gula merah saja ambil ditempat bumbu.”

“Sekarang Rini kasihkan kopinya ke Bapak ya.”

“Iya Bu.”

 

“Wah..wah..wah… anak Bapak sudah bisa bikin kopi rupanya..sini Nak..coba Bapak sudah tidak sabar ingin minum kopi buatan anak Bapak.”

“hemmmmm….enak…Rin…kamu pinter Nak…terima kasih ya nak”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun