Mohon tunggu...
Ena Rohana
Ena Rohana Mohon Tunggu... -

Ena Rohana / Mang Utas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Bersemi di Negeri Beton (Bagian 1)

19 Oktober 2011   01:00 Diperbarui: 5 April 2016   17:37 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian 1  Masa Kecil Rini

Oleh: Ena Rohana Genibara/Mang Utas

 

Angin pagi berhembus menyingkap selimut, menggelitik telapak kaki kecilnya, disusul suara adzan Subuh yang bersahutan dari setiap penjuru Kota Sragen. Tak seberapa lama derik timba sumur disamping rumahnya berbunyi memecahkan mimpinya.

Terdengar langkah kaki mendekati kamar tidurnya, lalu ada belaian tangan yang mengusap punggung penuh kasih sayang. “Nak bangun… sudah Subuh tuh…Shalat gih..”

“Iya Bu bentar…” jawabnya sambil menarik erat selimutnya.

“E.e.eh…piye toh..iki, kan kata Pak Ustad juga gimana kemarin? Kalau Shalat tidak boleh ditunda-tunda..masih ingat?”

“Iya..iya Bu..Rini mau bangun nih”

“Nah gitu ini namanya putri cantik Ibu.”

Bapaknya yang sedari tadi menimba air sumur masuk ke dalam rumah kemudian mengambil handuk, “Rin cepetan ambil wudhu kita Shalat berjamaah.”

Si kecil Rini hanya menganguk, terus keluar kamar diikuti ibunya.

Selesai menunaikan Shalat Subuh, Rini dan Ibunya pergi menuju dapur kemudian menyalakan tungku perapian.

 

“Mau masak apa Bu?” tanya Rini membuka percakapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun