Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerpen | Ibu Menunggumu Pulang, Nak

23 Mei 2020   20:25 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:27 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagang pintu tiba-tiba bergerak. Perlahan terbuka. Sosok lelaki muda muncul.

"Sahrir, kau pulang?" kata Ibu sambil tersenyum. Tapi tiba-tiba senyumnya kembali memudar.

"Ini Kamal, Bu," kata anak mantunya sambil menggendong seorang balita lucu.

"Ya Allah, Kamal. Kenapa masih di rumah?"

Kamal terlihat tergagap. Siapa pun yang menghadapi Ibu pasti dibuat kebingungan. Berhati-hati dalam berucap dan berbuat.

"Kenapa kamu diam, Nak? Bukan kah Ibu minta kamu ke bandara jemput adikmu?" kata Ibu dengan lirih.

"Iya, Bu, sebentar lagi," kata Kamal. Setelahnya nafas besar dihembuskan perlahan.

Siti keluar dari dapur dan langsung merapat ke suaminya. Balita lucu diambil dari gendongan.

"Siti, telpon Sahrir. Khawatir dia sudah menunggu di bandara," kata Ibu.

Siti dan Kamal saling pandang. Mata Siti sudah tidak sanggup menahan air yang merembes di matanya.

Betapa lelahnya Siti, sejak pagi sudah ke pasar membeli Ikan patin yang akan dimasak pindang kuning. Makanan spesial untuk menyambut kepulangan Sahrir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun