- Allah menciptakan bumi itu bulat tidak datar. Dengan ciptaan bumi yg bulat ini, maka sudah menjadi hukum alam bahwa pada saat maghrib setelah ijtima akan ada daerah/wilayah yang bisa melihat hilal dan ada pula yang tdk bisa melihatnya , bergantung pada koordinat dari wilayah tsb di muka bumi dan umur bulan sejak ijtima sampai maghrib.
Jadi dari uraian diatas , bisa disimpulkan adalah  kurang bijak apabila penentuan awal bulan dtentukan dengan rukyatul hilal  per wilayah negara / rukyat lokal.
Data ilmiah lain yang sangat perlu diketahui adalah sebelum terjadinya ijtima , bulan terbenam lebih dulu dari matahari , sedangkan setelah ijtima , matahari yang terbenam lebih dulu dari bulan, para pakar astronomi menyebutnya sebagai flip - flop.
 Jadi dengan metode hisab sangat jelas bisa disimpulkan bahwa awal bulan Qomariyah ditentukan dengan terjadinya ijtima pada saat maghrib matahari terbenam lebih dulu dari bulan.
Untuk mengusahakan kesamaan penetapan penentuan awal bulan Qomariyah, kuncinya adalah dengan menentukan daerah atau wilayah atau tempat yang jadi patokan standar bersama untuk menentukan awal penampakan hilal.(semacam GMT, di London).  Patokan ini penting karena bumi ini berberntuk globe, artinya saat tiba Magrib di setiap belahan bumi, khususnya di wilayah equator (katulistiwa) berbebeda untuk setiap  jamnya, Magrib di Indonesia lebih dahulu waktunya dibandingkan dengan waktu magrib di Saudi Arabia, selisih waktu 4 jam lebih cepat di Indonesia daripada di Saudi Arabia.
Mampukan suatu saat para alim ulama seluruh dunia berkumpul dan bermusyawarah bersama sama dan berbesar hati untuk sepakat menentukan awal tanggal bulan Qomariyah, Â demi kesatuan umat.
Bukankah saat berhaji di Mekah, tidak ada lagi atribut Syiah tidak ada Sunni, tidak ada tarekat Qodariyah, Jabariah, Haqmaliyah, Muntazilah, tak ada atribut Madzhab Hanafi, Syafei, Hambali, Maliki. Tidak ada lagi NU, Persis, Muhammadiyah, Jemaah Tabligh.
Pada saat berhaji semua atribut golongan maupun firqoh  hilang, semua umat berwukuf sama di Arofah. Semoga kelak dikemudian hari tidak akan lagi terjadi perbedaan penentuan tanggal 1 Syawal. Â
===oo00oo====
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H