Upaya Penyeragaman Penetapan Awal Bulan Qomariyah .
Pemerintah Indonesia meyakini bahwa penentuan awal bulan Qomariyah harus ditentukan dengan metode rukyatul hilal , berpedoman kepada hadits Bukhari no 1776 tentang awal bulan : " Shaumlah kamu bila melihat hilal dan berbukalah kamu bila melihat hilal , bila hilal tidak terdeteksi maka genapkanlah bilangan bulan Sya'ban menjadi 30 hari " . Inilah yg menjadi masalah , dimana rukyatul hilal dilakukan secara lokal ( per wilayah negara ), padahal Islam adalah agama yang universal atau lin-nasi bukan liqaumihi.
Jadi redaksi kamus di hadits diatas seharusnya dimaknai sebagai siapa saja bila ada seorang muslim dimana-pun dia berada dimuka bumi yang berhasil melihat hilal , maka kesaksiannya merupakan kewajiban bagi semua umat Islam di dunia untuk mulai shaum. Jadi bila keukeuh harus merukyat hilal , maka lakukanlah rukyat global bukan rukyat lokal.
Pemahaman inilah sebenarnya yang diadopsi oleh kongres di Turki pd tgl 28-30 Mei 2016 , dimana diputuskan awal bulan dimulai jika pada saat maghrib di manapun, tinggi bulan lebih dari 5 dan elongasi bulan-matahari lebih dari 8 dengan catatan awal bulan Hijriyah terjadi , jika demikian rukyat terjadi di manapun di dunia, asalkan di Selandia Baru belum terbit fajar.
Bila ketentuan ini diikuti oleh semua umat Islam di dunia , maka kita akan punya satu kalender Hijri yg tunggal yang berlaku secara internasional.
Berikut dibawah ini kami tambahkan keterangan tentang  Islam yang lin-nasi, bukan liqaumihi , dengan harapan menjadi bahan permenungan bagi umat Islam dalam wawasan keilmuan.
- Beberapa ayat qauliyah ( ayat yg tertulis , Al-Qur'an ) menjelaskan tentang Al-Qur'an yang diturunkan untuk semua manusia , lihat QS 2:185 / 3:19 / 14:1 / 14:52 / 39:41.
- Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua manusia , lihat QS 4:79 / 21:107 / 34:28 , dan hadits Rasulullah SAW tentang hal ini : Setiap nabi diutus untuk umatnya saja , tetapi aku diutus untuk semua manusia.
Pemahaman tentang Islam yang lin-nasi di atas, bisa diperkuat dengan Ayat Kauniyah ( ayat yg tercipta ) - Ilmu Astronomi sbb :
- Allah menciptakan bulan hanya satu yang diperuntukkan bagi semua manusia di muka bumi, bukan hanya utk orang per orang per wilayah negara.
- Dalam rangka bertasbih kpd Allah SWT meng-orbit mengelilingi bumi, bulan mengalami beberapa fase ( manzila ) termasuk fase ijtima/konjungsi , dimana fase ijtima ini juga diperuntukkan bagi semua manusia di muka bumi. Ijtima inilah yang disebut dark moon atau new moon alias bulan baru.