Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Tamasya Cinta

22 Oktober 2018   10:26 Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:42 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: totodwiarso.com

Hati Anti sangat terpukul dengan sikap suaminya itu. Ia menjadi murung dan terlihat sangat layu. Tidak ada lagi rembulan yang bersinar di wajahnya. Ia kusam dirundung masalah bagai malam tanpa bintang. Ia semakin sedih ketika teringat pesan penghulu waktu ia menikah. 

"Pernikahan ini akan otomatis berakhir ketika pihak laki-laki pulang ke negaranya atau diperkirakan sekitar dua bulan masa liburannya,"

Jelas Anti bersedih dan sangat terpukul. Karena ia terbayang dengan jelas jalan terjal yang akan dihadapinya ke depan. Kehidupan orang tuanya yang sudah sangat susah akan bertambah susah dengan kehadiran bayi darinya. Awalnya ia membayangkan kehidupan dirinya dan orang tuanya akan lebih baik dengan perkawinan model ini. Tapi kenyataannya berbeda 180 derajat.

Yang ada saat ini dibenak Anti adalah sebuah penyesalan yang amat sangat. Ia sadar akan kesalahannya mengambil keputusan. Ia bertekad ingin melanjutkan sekolahnya. Pilihannya adalah dengan mengikuti program kejar paket B, C dan ia betekad ingin sampai kuliah. Ia ingin membuktikan ia mampu membahagiakan kedua orang tuanya.

Jakarta, 22 Oktober 2018

*Cerpen ini terinspirasi dan sejumlah data diambil dari hasil penelitian Rumahkitab dalam bukunya "Kesaksian Pengantin Bocah". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun