Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Tamasya Cinta

22 Oktober 2018   10:26 Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:42 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anti mulai terlihat tanda-tanda ketertarikannya.

"Apa betul begitu Yah?" Tanya Anti menepis keraguan, melempar tanya.

"Betul kata Ibumu, Nak. Kamu akan sangat bahagia kalau kamu mau." Ayahnya menjawab setelah meneguk cangkir kopinya.

"Kalau memang itu baik buat Ibu dan Ayah, Anti nurut saja." Kata Anti pada akhirnya sembari menggeser duduknya lebih mendekat ke Ibunya.

***

Di hari yang lain, di sore yang beku, Mang Asep yang dikenal sebagai agen Arab itu datang lagi ke Rumah Ayahnya Anti. Ia menanyakan kesediaan Anti dan keluarganya untuk menikah dengan orang Arab yang menjadi customernya.

"Bagaimana Pak, apa Bapak sudah bicara dengan anak Bapak perihal rencana perkawinannya dengan orang Arab itu?" tanya Mang Asep mendesak.

"Sudah. Si eneng mau," jawabnya pendek.

"kalau begitu besok kita akan atur acara pernikahannya," kata Mang Asep.

"Gimana masalah ininya?" jari-jari tangan Ayah Anti digesekan ke atas sebagai tanda untuk menyebut uang."

"Masalah fulus? Beres," kata Mang Asep Tanggap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun