Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menembus Definisi

7 Februari 2024   17:28 Diperbarui: 7 Februari 2024   17:39 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang mungkin cenderung lebih suka memahami hal di luar diri mereka karena fokus pada lingkungan eksternal dapat memberikan rasa kontrol yang lebih besar. Menanggapi stimulus luar, memecahkan masalah luar, atau mencoba memahami fenomena alam semesta bisa memberikan perasaan tanggapan yang lebih terukur dan dapat diprediksi.

Pemahaman diri, di sisi lain, melibatkan refleksi yang mendalam, pengakuan emosi, dan kadang-kadang menghadapi aspek-aspek yang mungkin tidak begitu nyaman. Beberapa orang mungkin merasa lebih aman atau nyaman fokus pada hal-hal di luar diri mereka karena itu memungkinkan mereka untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan sulit atau konflik internal didalam dirinya.

Keberadaan manusia di dekat alam semesta secara fisik tidak mengurangi kompleksitas aspek-aspek internal manusia. Dalam upaya untuk memahami dan menjelajahi diri, manusia terlibat dalam pengalaman emosional, proses kognitif yang rumit, dan interaksi sosial yang mendalam.

Jadi, meskipun kita berada dekat dengan alam semesta secara fisik, kompleksitas manusia muncul dari keberagaman dan kompleksitas internal yang terjadi di dalam diri setiap individu.

Asumsi tentang alam semesta dan diri sendiri merupakan bagian alami dari cara manusia memahami dunia di sekitarnya. Asumsi ini dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk pengalaman pribadi, warisan budaya, pendidikan, dan pengaruh lingkungan.

Pengalaman Pribadi: Manusia cenderung membentuk asumsi berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar dan merespon stimulus memainkan peran penting dalam membentuk keyakinan dan pandangan kita.

Warisan Budaya: Nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang diteruskan melalui warisan budaya juga dapat membentuk asumsi. Budaya sering kali memberikan pandangan umum tentang hubungan antara manusia, alam semesta, dan makna kehidupan.

Pendidikan: Pembelajaran dan pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk asumsi. Teori ilmiah, pandangan filosofis, dan nilai-nilai agama yang diajarkan dapat memengaruhi cara kita memandang alam semesta dan diri sendiri.

Pengaruh Lingkungan: Interaksi dengan lingkungan sekitar, termasuk media dan interaksi sosial, dapat membentuk persepsi kita terhadap diri dan alam semesta. Pengaruh ini bisa datang dari berbagai sumber seperti teman, keluarga, dan media massa.

Asumsi adalah cara otak kita menyusun informasi yang kompleks dan membuat model mental yang memungkinkan kita untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh asumsi yang umum termasuk asumsi tentang waktu, ruang, hubungan sosial, dan sebagainya.

Meskipun asumsi sangat berguna untuk memproses informasi dengan cepat dan membuat keputusan, kita juga perlu menyadari bahwa asumsi tidak selalu mencerminkan kebenaran mutlak. Asumsi dapat memuat bias, dan ada situasi di mana asumsi dapat menjadi sumber ketidakpahaman atau konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun