Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kidung Natal

23 Desember 2020   07:00 Diperbarui: 23 Desember 2020   07:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (Diambil dari png.com)

Akhirnya mereka berhenti di depan toko "Fajar Utama". Mereka berdiri di depan toko sambil mengeringkan bagian tubuh yang basah. Lelaki itu berjalan kesamping toko. Segelas teh panas dan seplastik gorengan dibawa untuk anak perempuannya.

"Buat anget-anget, Nduk! " ujarnya lembut.

Anak perempuan itu sekarang tak menggigil lagi. Bias air di rambutnya mulai mengering. Hanya kaki dan sandal jepit berwarna birunya yang masih basah.

"Yuk, beli sekarang, Nduk! Pilih yang kamu suka tapi jangan yang mahal ya? Duit Bapak tidak cukup, " ujar Bapaknya.

Anak perempuan itu menurut. Toko tak terlalu ramai. Dia segera menuju ke deretan gaun anak perempuan. Namun, anak matanya sibuk memperhatikan gaun cantik yang dipasang di manekin.

"Tapi pasti mahal, itu model yang baru, " pikirnya. Dia pun memalingkan muka dari baju yang bagus dan mahal itu.

Berulangkali dia menggeser baju-baju dalam gantungan. Bapaknya menunggunya untuk melihat dan menjatuhkan pilihan.

"Pak, mau yang ini... Ini harganyaaa... bentar... bentar... Wah, mahal, Pak! Nggak jadi, " katanya.

Bapaknya hanya diam mengamati. "Yang itu bagus tuh! Nggak apa, Bapak ada uang kok, Nduk, " Bapak mengambil baju dalam gantungan itu.

"Sudah, yang ini saja? Kamu suka, kan? " tanya Bapak.

Mata anak kecil itu berbinar. Sebuah gaun berwarna merah dengan beberapa bunga cantik. Ada nuansa emas di kain tulle-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun