Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hargailah Gaya Parenting Orang Lain

30 November 2019   06:00 Diperbarui: 30 November 2019   13:00 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika karakter anak berbeda-beda, tentunya gaya parenting juga tidak akan sama. Apa perlu dibandingkan lagi atau dinyinyiri? Bukankah lebih penting saling tukar pengalaman parenting saja?

3. Sesuai kondisi
Kondisi tiap keluarga berbeda-beda, baik lingkungan, pergaulan, sekolah, dan kondisi finansial. Tentunya ikut berpengaruh terhadap gaya parenting seseorang. Bukankah orangtua juga harus mindful dalam mendidik anak?

Seringkali orang nyinyir akan kondisi orang lain. Pernah dengar kan orang bilang, "Ihh si itu beliin anaknya barang branded dan mahal" atau "Si anu anaknya sudah diajari gaya sosialita, ke salon lah, ke inilah.. harusnya diajari yang begini, begitu... dst".

Untuk apa kita nyinyir ketika tidak tahu latar belakang orang tersebut? Jika memang ingin mendidik anaknya secara sederhana (menurut versinya) ya monggo. Tak perlu menjadi hakim atas gaya parenting orang lain.

Bisa jadi loh, orangtua tersebut memberi reward untuk anaknya atas usaha atau hasil yang baik. Rewardnya kemahalan? Duh, mahal dan tidak itu tergantung persepsi orang. 

"Saya sebenarnya juga mampu beliin, tapi saya nggak mau". Hmmm.... ya sudah, kalau itu sih pilihan ya! Sama seperti ketika kita memilih gaya parenting kita.

Sayangnya, sekarang betebaran orang-orang dengan follower banyak tapi cara membagikan ilmu parentingnya dengan nyinyir. Buat saya terlalu berlebihan. Apa sebenarnya mereka mencari pembenaran diri karena belum yakin dengan pilihannya? Entahlah.

Sebaiknya mereka ini lebih bijak dan jangan nyinyir karena mereka secara tidak langsung menjadi panutan. Bisa jadi akan mempengaruhi follower atau fansnya yang akan membagikannya. 

Saya sendiri memang kurang suka mengikuti influencer atau apalah. Jika untuk parenting ya belajar dari psikolog atau siapapun. Yang penting caranya tidak nyinyir hehe...

Sekadar tulisan dari hati...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun