Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hargailah Gaya Parenting Orang Lain

30 November 2019   06:00 Diperbarui: 30 November 2019   13:00 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari parenting.co.id

Orangtua masa kini dituntut untuk mau dan mampu belajar dalam mendidik anak dan mengawasi tumbuh-kembang buah hati. Tentu saja, saya setuju karena tantangan mendidik anak di zaman sekarang sangat berbeda dan lebih kompleks jika dibanding zaman dulu.

Jika di masa lalu orang belajar dari bapak atau ibunya atau bahkan artikel di majalah, sekarang berbagai media banyak yang memberikan informasi dan tips parenting. Bahkan kelas-kelas seminar parenting pun banyak digelar di sana-sini. Bagi yang haus akan ilmu parenting, hal itu sangat membantu.

Awam pun tak sedikit yang membagikan ilmu dan tips parentingnya. Di era media sosial, bertebaran orang-orang yang membagikan tips parenting. Ada kalangan artis, influencer, blogger, ibu rumah tangga dan masih banyak lagi.

Sebenarnya tak ada yang salah, sebagai orangtua kita perlu bertukar pikiran dengan sesama orangtua. Namun, jika yang saya sebut "awam" tersebut membagikan ilmu parentingnya dengan cara "nyinyir" dan menghakimi pihak lain kok saya merasa tidak pas ya? Karena bagi saya, parenting is an art.

Berikut beberapa pendapat saya:

1. Gaya parenting berbeda-beda
Beda orangtua akan beda gaya parentingnya. Bahkan bisa jadi gaya parenting A cocok untuk keluarga A, tapi belum tentu cocok untuk keluarga B.

Orangtua harus bijak dalam menerapkan gaya parenting yang tepat untuk anak-anaknya. Dan semua itu adalah proses pembelajaran.

Rasanya hampir semua orang menjadi orangtua dengan learning by doing. Pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman tentang parenting akan memberi pengaruh besar terhadap gaya parenting seseorang.

Dengan begitu, apakah tepat jika masih nyinyir dengan gaya parenting orang lain? Apa yang kamu anggap baik belum tentu baik untuk orang lain.

2. Tidak ada yang salah dan benar
Seringkali kita mudah menjadi "hakim" atas gaya parenting orang lain. Padahal dalam parenting tidak ada yang salah dan benar. Semua fleksibel.

Orangtua terus berjuang dan belajar mendidik anak. Tips A mungkin manjur diterapkan ke anak B, tapi bisa menjadi bumerang ketika diterapkan untuk anak C. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi, utamanya sikap dan karakter masing-masing anak yang berbeda.

Jika karakter anak berbeda-beda, tentunya gaya parenting juga tidak akan sama. Apa perlu dibandingkan lagi atau dinyinyiri? Bukankah lebih penting saling tukar pengalaman parenting saja?

3. Sesuai kondisi
Kondisi tiap keluarga berbeda-beda, baik lingkungan, pergaulan, sekolah, dan kondisi finansial. Tentunya ikut berpengaruh terhadap gaya parenting seseorang. Bukankah orangtua juga harus mindful dalam mendidik anak?

Seringkali orang nyinyir akan kondisi orang lain. Pernah dengar kan orang bilang, "Ihh si itu beliin anaknya barang branded dan mahal" atau "Si anu anaknya sudah diajari gaya sosialita, ke salon lah, ke inilah.. harusnya diajari yang begini, begitu... dst".

Untuk apa kita nyinyir ketika tidak tahu latar belakang orang tersebut? Jika memang ingin mendidik anaknya secara sederhana (menurut versinya) ya monggo. Tak perlu menjadi hakim atas gaya parenting orang lain.

Bisa jadi loh, orangtua tersebut memberi reward untuk anaknya atas usaha atau hasil yang baik. Rewardnya kemahalan? Duh, mahal dan tidak itu tergantung persepsi orang. 

"Saya sebenarnya juga mampu beliin, tapi saya nggak mau". Hmmm.... ya sudah, kalau itu sih pilihan ya! Sama seperti ketika kita memilih gaya parenting kita.

Sayangnya, sekarang betebaran orang-orang dengan follower banyak tapi cara membagikan ilmu parentingnya dengan nyinyir. Buat saya terlalu berlebihan. Apa sebenarnya mereka mencari pembenaran diri karena belum yakin dengan pilihannya? Entahlah.

Sebaiknya mereka ini lebih bijak dan jangan nyinyir karena mereka secara tidak langsung menjadi panutan. Bisa jadi akan mempengaruhi follower atau fansnya yang akan membagikannya. 

Saya sendiri memang kurang suka mengikuti influencer atau apalah. Jika untuk parenting ya belajar dari psikolog atau siapapun. Yang penting caranya tidak nyinyir hehe...

Sekadar tulisan dari hati...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun