Siswa dengan hambatan autisme cenderung mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran di kelas, terutama pada pembelajaran matematika. Hal ini karena karakteristik siswa autis bersumber dari disfungsi pada tiga area, yaitu interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas dan berulang.
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan otak yang biasanya dikenali saat lahir. Gejala ini dapat diamati ketika siswa tidak dapat membentuk hubungan sosial atau mengembangkan komunikasi yang normal.Â
Autisme adalah gangguan perkembangan yang melibatkan gangguan komunikasi, interaksi sosial, gangguan sensorik, pola bermain, perilaku, emosi dan imajinasi.Â
Pada awalnya, siswa terlihat begitu pasif dan lebih fokus pada aktivitasnya sendiri, seperti bermain dengan tangan, mondar-mandir dan menyela pelajaran teman lain. Selain itu, para siswa terlihat sangat mudah bosan dan selalu ingin pulang, meskipun jam belajar belum selesai.
Hal ini dikarenakan pembelajaran agak monoton dan sepihak, sedangkan siswa tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Selain itu, karena pembelajarannya tidak menggunakan sumber yang membangkitkan respon siswa, atau metode yang lebih menghibur. Akibatnya, siswa selalu cepat bosan dan enggan menanggapi kegiatan yang dilakukan. Selain itu, kemampuan dan karakteristik siswa autis yang beragam menjadi tantangan bagi penulis untuk beradaptasi dan memberikan layanan yang tepat agar kendala yang mereka hadapi memiliki solusi untuk meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam pembelajaran matematika.
Sementara itu, berdasarkan penilaian diagnostik awal, siswa autis kelas baru masih Fase A, artinya belum sepenuhnya mengenal bilangan sampai dengan 20.
Berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Fase A di atas, siswa diharapkan mampu berhitung, mengurutkan, menulis dan mengerjakan penjumlahan bilangan asli sampai 20.
Sedangkan menurut hasil diagnosa awal terdapat 5 siswa, 2 diantaranya sama sekali tidak mengetahui bilangan 1-5, sedangkan 3 siswa dapat menyebutkan bilangan 1-10.
Keadaan inilah yang menjadi penyebab mengapa selalu ada kendala dalam pembelajaran siswa Autis. Meskipun ada siswa yang masih mampu menanggapi informasi yang diberikan dan siap berkomunikasi walaupun di bawah bimbingan orang lain dan dengan kata-kata yang terbatas. Apalagi jika pembelajaran yang berkaitan dengan angka, kendala-kendala tersebut wajar dialami oleh siswa saat belajar.
Sebagai seorang guru, penulis merasa bertanggung jawab untuk mengubah lingkungan belajar agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa dapat berpartisipasi aktif, yang meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika khususnya  bilangan 1-10.
Penggunaan Media Lolipop Angka dan Aktivitas Menyanyi dalam Pembelajaran Matematika
Menurut Kemdikbud, media pendidikan yang digunakan dalam komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dapat disebut pembelajaran. Lingkungan belajar digunakan terutama dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu yang telah dirumuskan.
Oleh karena itu, media pendidikan adalah semua benda yang dapat dijadikan alat dalam pembelajaran. Media yang digunakan penulis adalah media visual dengan gaya belajar kinestetik atau media yang dapat dilihat tetapi dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik siswa.
Menurut NS Development, Kinestetik adalah gaya belajar melalui aktivitas fisik dan partisipasi siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Media yang digunakan penulis adalah media Lollipop Angka, yaitu lolipop berisi angka 1-10. Dengan media tersebut, siswa harus terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Selama kegiatan menyanyi terdapat kegiatan dimana siswa menyanyikan lagu yang berisi nama-nama bilangan. Tujuannya agar memudahkan siswa dalam mengenal dan mengingat nama-nama bilangan yang disajikan.
Lagu yang dinyanyikan oleh para siswa adalah :
Lagu "Satu Sayang Ibu"
Satu, satu, aku sayang Ibu
Dua, dua, juga sayang Ayah
Tiga, tiga, sayang Adik, Kakak
Satu, dua, tiga, sayang semuanya
Tantangan adalah upaya besar yang melibatkan semua orang
Saat ini, guru masih menggunakan gaya belajar yang monoton dan terlalu mirip guru di kelas, dengan sedikit partisipasi siswa. Oleh karena itu, siswa autis mengalami kesulitan untuk menerima situasi belajar dan materi yang disajikan.Â
Mereka cenderung tidak peduli dan cepat memberontak ketika apa yang mereka temui tidak seperti yang mereka inginkan. Siswa tampak asyik dengan dirinya sendiri dan tidak tanggap terhadap kehadiran orang lain dan situasi belajar serta materi yang dipelajari.Â
Dari lima siswa Autis di SLBN Metro, tiga di antaranya anak masih bisa menjawab dan terus belajar, siswa, dua siswa lainnya masih bisa menjawab pertanyaan guru namun memiliki keterbatasan dalam penggunaan verbal.Â
Sementara itu, ada satu siswa yang begitu pasif dan lebih banyak bermain dengan benda atau tangan dan jarinya sendiri serta lebih fokus pada dirinya sendiri daripada berpartisipasi dalam pembelajaran.
Kondisi tersebut mengakibatkan proses pembelajaran tidak berjalan maksimal dan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya metode dan kegiatan yang merangsang respon siswa Autis, maka sangat penting untuk menerapkan praktik terbaik yang menggunakan sistem pembelajaran berdasarkan Kurikulum Merdeka. Yaitu kurikulum yang berpusat pada siswa mengembangkan bakat-bakat terbaik di dalamnya.Â
Penulis sebagai guru kelas dan guru kelas lainnya yang memiliki ide untuk dikembangkan dan lingkungan belajar yang digunakan dalam proses penciptaan dan melibatkan siswa. Tindakan yang diambil untuk mencapai harapan, strategi yang diterapkan, implementasi yang terlibat, sumber daya yang digunakan untuk menerapkan strategi ini.
Langkah penulis untuk mengetahui kemampuan asli siswa terlebih dahulu harus melakukan penilaian untuk mengetahui kemampuan asli dan karakteristik siswa, setelah itu disusun analisis tujuan pembelajaran dengan menelaah struktur hasil belajar agar pembelajaran mengalir. Â Tujuan dapat diatur dan pembuatan modul pengajaran dan pembelajaran individu. Kemudian munculkan media dan metode pembelajaran yang lebih menarik agar siswa dapat mengoptimalkan kegiatan belajarnya. Proses ini dilakukan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pembelajaran yang berkaitan dengan kurikulum mandiri benar-benar dapat terlaksana dengan baik.
Kegiatan ini melibatkan penulis sebagai guru kelas dan guru kelas lainnya yang terlibat dalam menyiapkan materi pembelajaran dan membuat media serta memilih lagu yang dapat merangsang aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan pembelajarnnya adalah:
Pendahuluan
1. Guru  mengucapkan salam dan siswa menjawab salam tersebut
2. Guru membimbing siswa membaca doa pembukaan
3. Guru melakukan apersepsi atau menarik perhatian siswa terhadap pelajaran yang sedang berlangsung dengan cara menanyakan siapa yang mengetahui angka yang ada di papan tulis yang ditunjukkan guru sambil menyanyikan lagu "1234".
Kegiatan Inti
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, dimana guru membimbing siswa dalam permainan yang menarik dengan tongkat angka.
1. Guru menuliskan angka di papan tulis dan siswa menjawab pertanyaan guru tentang angka yang diberikan.
2. Guru menunjukkan angka pada media Lollipop dan menyuruh siswa menandai nomor yang diberikan guru.
3. Siswa menyebutkan nama nomor sambil menunjuk nomor yang benar.
4. Siswa secara individu memilih media Lolipop yang disebutkan oleh guru dan meletakkannya di atas gambar  yang diletakkan di atas meja , dan siswa lain diminta menilai apakah yang dipilih dan diletakkan siswa lain itu benar atau tidak. kemudian mereka berdua memperbaikinya.
5. Siswa diajak menyanyikan lagu "Satu Aku Sayang Ibu".
6. Di akhir pembelajaran, guru melakukan ujian lisan dimana siswa diminta untuk menjawab soal dari  angka  yang diberikan oleh guru.
Penutup
Tugas ini menanyakan kepada siswa apakah mereka menyukai pembelajarannya? Dan apakah mereka memahami angka 1-10, dan jika beberapa siswa masih tidak mengerti, pembelajaran selanjutnya memerlukan tindakan remedial, sedangkan siswa yang berhasil menerima tugas pengayaan tingkat yang lebih tinggi.
Refleksi, dampak dari strategi/usaha yang dilakukan, hasil yang efektif, inilah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan.
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan, ditemukan beberapa poin keberhasilan dan ada pula yang dianggap tidak berhasil sepenuhnya, yaitu:
Faktor keberhasilan pembelajaran melalui media Lollipop Angka dan kegiatan menyanyi meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran, siswa lebih tertarik pada mata pelajaran ketika menggunakan media tersebut. Alasannya siswa tampak lebih tertarik karena menemukan hal-hal yang mereka sukai. Meskipun beberapa tidak menyebutkan apa yang mereka ketahui karena mereka tidak dapat mengungkapkan pendapat mereka.
Siswa lebih tertarik untuk menebak dan membandingkan angka dengan angka yang sama. Secara tidak langsung, mereka merespon dengan baik nama-nama bilangan tersebut. Dan berdasarkan evaluasi, penampilan dan reaksi siswa menunjukkan peningkatan yang baik.
Kelemahan dari media ini adalah guru harus selalu aktif membimbing siswa yang menemui kendala yang lebih sulit, dimana ada siswa yang tidak menjawab sama sekali dan menjawab informasi numerik yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan anak Autis sangat mempengaruhi belajar. Namun, karena pembelajaran ini hanya berlangsung sesaat, tidak terlalu merespon kelemahan media, tidak sepenuhnya memanfaatkannya dalam waktu yang lama dan dengan berbagai teknik permainan.Â
Refleksi sebagai guru
Manfaat penggunaan Lolipop dan aktivitas bernyanyi sebagai praktik yang baik adalah sebagai alat penilaian dan refleksi tentang apakah penggunaan Lolipop dan aktivitas bernyanyi memberikan dampak yang baik bagi pembelajaran siswa.
Hal ini tercermin dari respon positif tentang keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan pemahaman bab dalam materi meningkat. Walaupun format respon dan keterampilan siswa terbatas pada memilih nomor yang ditanyakan oleh guru, namun menulis masih terbatas.
Namun efek yang dicapai dan didapat setelah pembelajaran tentunya sangat efektif dan perlu dikembangkan lebih lanjut melalui penggunaan media dan metode lain dengan lagu yang lebih menarik.
Dan tentunya hal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan guru lain yang mengalami kendala yang sama dalam pembelajaran, agar dapat mengubah media atau metode yang digunakan, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, lebih menarik dan diperoleh hasil yang maksimal. Di sisi lain, peran dan tanggung jawab peserta selalu menciptakan inovasi pembelajaran yang mendukung dan memfasilitasi proses belajar siswa selama pembelajaran matematika. Bekerja sama dengan guru lain dalam pembelajaran.
Karena adanya hambatan tersebut, siswa berkebutuhan khusus memerlukan media atau metode yang dapat meningkatkan respon dan minatnya terhadap pembelajaran yang dilakukannya.
Dan setelah menerapkan pembelajaran dengan kegiatan tongkat angka dan bernyanyi, pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan.
Setelah menggunakan media dan metode tersebut, anak yang semula pasif dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan aktivitas dan respon terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Refleksi dari orang tua dan guru lainnya
Berdasarkan pertanyaan singkat tentang penggunaan media Lolipop Angka, salah satu orang tua berterima kasih dan mendukung penggunaan tersebut. Hal ini dikarenakan mempermudah dalam mengenali angka, sehingga penggunaannya sangat memungkinkan.
Jawaban dari guru lain adalah bahwa pembelajaran melalui media ini lebih menarik dan anak lebih mudah mengenal dan memahami bentuk-bentuk bilangan serta lebih mudah melafalkannya.
4. Ringkasan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Lolipop Angka dan aktivitas bernyanyi meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada bilangan 1-10. Oleh karena itu perlu adanya media-media yang sama dengan materi berbeda dalam pembelajaran, agar pembelajarannya lebih menyenangkan.
SalamÂ
Metro, 8-1-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H