4. Siswa secara individu memilih media Lolipop yang disebutkan oleh guru dan meletakkannya di atas gambar  yang diletakkan di atas meja , dan siswa lain diminta menilai apakah yang dipilih dan diletakkan siswa lain itu benar atau tidak. kemudian mereka berdua memperbaikinya.
5. Siswa diajak menyanyikan lagu "Satu Aku Sayang Ibu".
6. Di akhir pembelajaran, guru melakukan ujian lisan dimana siswa diminta untuk menjawab soal dari  angka  yang diberikan oleh guru.
Penutup
Tugas ini menanyakan kepada siswa apakah mereka menyukai pembelajarannya? Dan apakah mereka memahami angka 1-10, dan jika beberapa siswa masih tidak mengerti, pembelajaran selanjutnya memerlukan tindakan remedial, sedangkan siswa yang berhasil menerima tugas pengayaan tingkat yang lebih tinggi.
Refleksi, dampak dari strategi/usaha yang dilakukan, hasil yang efektif, inilah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan.
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan, ditemukan beberapa poin keberhasilan dan ada pula yang dianggap tidak berhasil sepenuhnya, yaitu:
Faktor keberhasilan pembelajaran melalui media Lollipop Angka dan kegiatan menyanyi meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran, siswa lebih tertarik pada mata pelajaran ketika menggunakan media tersebut. Alasannya siswa tampak lebih tertarik karena menemukan hal-hal yang mereka sukai. Meskipun beberapa tidak menyebutkan apa yang mereka ketahui karena mereka tidak dapat mengungkapkan pendapat mereka.
Siswa lebih tertarik untuk menebak dan membandingkan angka dengan angka yang sama. Secara tidak langsung, mereka merespon dengan baik nama-nama bilangan tersebut. Dan berdasarkan evaluasi, penampilan dan reaksi siswa menunjukkan peningkatan yang baik.
Kelemahan dari media ini adalah guru harus selalu aktif membimbing siswa yang menemui kendala yang lebih sulit, dimana ada siswa yang tidak menjawab sama sekali dan menjawab informasi numerik yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan anak Autis sangat mempengaruhi belajar. Namun, karena pembelajaran ini hanya berlangsung sesaat, tidak terlalu merespon kelemahan media, tidak sepenuhnya memanfaatkannya dalam waktu yang lama dan dengan berbagai teknik permainan.Â
Refleksi sebagai guru