Tiga, tiga, sayang Adik, Kakak
Satu, dua, tiga, sayang semuanya
Tantangan adalah upaya besar yang melibatkan semua orang
Saat ini, guru masih menggunakan gaya belajar yang monoton dan terlalu mirip guru di kelas, dengan sedikit partisipasi siswa. Oleh karena itu, siswa autis mengalami kesulitan untuk menerima situasi belajar dan materi yang disajikan.Â
Mereka cenderung tidak peduli dan cepat memberontak ketika apa yang mereka temui tidak seperti yang mereka inginkan. Siswa tampak asyik dengan dirinya sendiri dan tidak tanggap terhadap kehadiran orang lain dan situasi belajar serta materi yang dipelajari.Â
Dari lima siswa Autis di SLBN Metro, tiga di antaranya anak masih bisa menjawab dan terus belajar, siswa, dua siswa lainnya masih bisa menjawab pertanyaan guru namun memiliki keterbatasan dalam penggunaan verbal.Â
Sementara itu, ada satu siswa yang begitu pasif dan lebih banyak bermain dengan benda atau tangan dan jarinya sendiri serta lebih fokus pada dirinya sendiri daripada berpartisipasi dalam pembelajaran.
Kondisi tersebut mengakibatkan proses pembelajaran tidak berjalan maksimal dan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya metode dan kegiatan yang merangsang respon siswa Autis, maka sangat penting untuk menerapkan praktik terbaik yang menggunakan sistem pembelajaran berdasarkan Kurikulum Merdeka. Yaitu kurikulum yang berpusat pada siswa mengembangkan bakat-bakat terbaik di dalamnya.Â
Penulis sebagai guru kelas dan guru kelas lainnya yang memiliki ide untuk dikembangkan dan lingkungan belajar yang digunakan dalam proses penciptaan dan melibatkan siswa. Tindakan yang diambil untuk mencapai harapan, strategi yang diterapkan, implementasi yang terlibat, sumber daya yang digunakan untuk menerapkan strategi ini.
Langkah penulis untuk mengetahui kemampuan asli siswa terlebih dahulu harus melakukan penilaian untuk mengetahui kemampuan asli dan karakteristik siswa, setelah itu disusun analisis tujuan pembelajaran dengan menelaah struktur hasil belajar agar pembelajaran mengalir. Â Tujuan dapat diatur dan pembuatan modul pengajaran dan pembelajaran individu. Kemudian munculkan media dan metode pembelajaran yang lebih menarik agar siswa dapat mengoptimalkan kegiatan belajarnya. Proses ini dilakukan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pembelajaran yang berkaitan dengan kurikulum mandiri benar-benar dapat terlaksana dengan baik.