Hal ini menunjukkan bahwa sesuatu yang baik akan mendapatkan reward yang baik pula.
Bagaimana jika anak mendapatkan perundungan di sekolah?
Sama kasusnya dengan apa yang dipaparkan di atas bahwa di sekolah manapun selalu bisa terjadi kekerasan atau perundungan. Kekerasan secara psikis maupun fisik.
Kekerasan psikis berbentuk verbal dengan lontaran kata-kata cengeng, tolol, jelek, banci. Dengan kekerasan verbal ini sang anak menjadi takut, trauma, merasa rendah diri dan ketakutan atau minder.Â
"Kekerasan verbal adalah bentuk penyiksaan pada seseorang melalui kata-kata. Tujuannya adalah merusak mental korbannya sehingga si korban akan merasa tidak percaya diri, mulai mempertanyakan intelejensi, hingga merasa tidak memiliki harga diri." Sumber
Atau kekerasan fisik yang melibatkan anggota tubuh atau benda lainnya. Seperti memukul, mencubit, baik dengan tangan, kaki atau dengan benda lainnya. Kekerasan ini bisa berefek lebam ringan atau berat pada tubuh.Â
Bahkan adapula kekerasan dan pelecehan seksual yang menyangkut pada bagian-bagian yang dilarang disentuh pada anak-anak atau berbentuk kata-kata yang menjurus pelecehan seksual.
Entah kekerasan fisik maupun psikis semua tidak bisa dianggap sebelah mata. Semua anak bisa saja mengalami. Baik di sekolah umum maupun di sekolah berbasis agama sekalipun.
Bagaimana kekerasan fisik di sebuah lembaga pendidikan agama hingga berujung kematian, atau kekerasan verbal hingga sang anak melakukan tindakan mengakhiri hidupnya. Atau adapula anak yang sejak awal mengalami kekerasan seksual, ketika dewasa pun melakukan hal sama terhadap teman sebayanya.
Hal tersebut seperti bola api yang awalnya dianggap kecil, tapi ketika bola api itu semakin liar, maka efeknya sungguh sangat berbahaya dan di luar nilai-nilai kemanusiaan.
Bagaimana tindakan yang dilakukan orang tua ketika anak mengalami perundungan?