Sayangnya ketika tantangan duel dari Vicky ini diterima, ternyata putra Deddy Corbuzier - Azka Corbuzier - yang harus meladeni tantangan tersebut. Jelas saja publik pun bereaksi, kenapa anak-anak dilawankan dengan orang yang sudah dewasa? Apa nggak melanggar aturan dalam pertandingan? Dan bla bla bla para pengamat memberikan komentar negatif serta menohok pada aksi publik vigur tersebut.
Yang anehnya di sini adalah ketika urusan duel di atas ring adalah milik "orang tua" mengapa diserahkan kepada anak. Yang notabene usia pun terlampau jauh. Usia yang masih 16 tahun tentu Azka masih dianggap anak-anak dan tak pantas harus berduel dengan lelaki yang usianya selisih 22 tahun lebih tua. Dengan risiko anak muda dengan orang tua berbeda ketahanan fisik dalam bertanding.Â
Apalagi jika mereka melakukan latihan yang intensif dalam sebuah pelatihan tinju atau MMA misalnya, tentu sosok yang tak terlatih akan jatuh tersungkur.
Untungnya Azka mampu menumbangkan Vicky dengan kekalahan yang menyakitkan. Sampai-sampai kita pun berkomentar, hari gini orang tua kalah sama anak-anak?! Tapi tidak menengok ke belakang, betapa duel dengan usia yang terpaut jauh tentu sangat berisiko. Bahkan itu tentu sangat membahayakan.Â
Kita tentu masih ingat dengan almarhum Alfarizi yang harus meregang nyawa lantaran cedera otak yang dialaminya setelah bermain tinju.
Bagaimana jika Azka yang tumbang, pastilah urusan hukum akan dibawa-bawa. Dan pastilah yang lebih tua mendapatkan hujatan dari pengguna internet se-Indonesia.
Lalu, apakah duel di ring tinju tersebut settingan? Hanya Dedy dan Vicky yang bisa menjawabnya. Namun dugaan saya acara duel di atas ring ini sebenarnya bertujuan menaikkan jumlah viewer dari video sang youtuber ini.
Selain kasus perkelahian di atas ring tinju yang melibatkan Azka Corbuzier dan Vicky Prasetyo, tentu kita tidak terlewat dengan berita viral akhir-akhir ini yaitu perseteruan antara Novel Bamukmin dan Deni Siregar. Dua orang yang memiliki perselisihan yang cukup lama terkait isu-isu politik di negeri ini.
Novel Bamukmin adalah aktivis dan mantan anggota FPI. Sedangkan Deni Siregar adalah seorang pegiat sosial. Dua sosok yang berseberangan dalam pandangan politik.Â
Novel Bamukmin adalah salah satu  dari deretan tokoh yang mendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 sedangkan Deni Siregar adalah sosok pendukung barisan Jokowi-Ma'ruf serta dikenal sebagai barisan buzzer rp. Â
Menurut berita yang berkembang, pihak Deni Siregar menantang duel di ring tinju sosok Novel Bamukmin, dengan syarat siapa yang kalah membayar 50 juta rupiah. Dan nilai bayaran tersebut akhirnya diralat Deni yang meminta sebanyak 500 juta rupiah.Â