Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hujan di Senja Hari

15 Agustus 2020   23:24 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:03 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Benar apa kata orang ini?" Tanya wanita cantik di hadapannya. Jono tak bereaksi.

"Apa benar kalau Kakak punya istri di Indonesia? Kalau benar, berarti Kakak berbohong? Kakak bilang gak punya istri?" 

Sekali lagi wanita itu bertanya pada Jono. Dan lagi-lagi wanita itu bisa dibohonginya. 

"Nggak, Dik." Dia laki-laki pembohong. Dia ingin merusak hubungan kita." Jono mengelak.

Tak sabar, akupun menunjukkan foto keluarga Jono. Wajah yang awalnya seperti tak berdosa itu kini layu, pucat seperti kehilangan darah. 

"Ooo jadi Kakak sudah berbohong. Kakak menipuku? Aku nggak menyangka Kakak sungguh tega mengaku duda sedangkan di Indonesia masih memiliki keluarga. Terbuat dari apa hati Kakak?" Jono masih membisu. Ia tak lagi mampu menyimpan rasa bersalahnya.

"Kalau Kakak sudah berbohong, lebih baik aku pergi. Pulanglah ke Indonesia dan temui istrimu.    Aku tak sudi melanjutkan hubungan ini. Aku tak tega ada hati yang tersakiti dan anak-anak yang terlantar karena ulah ayahnya yang tidak bertanggung jawab."

Wanita itu kembali melanjutkan ocehannya yang seakan-akan telah tersadar bahwa selama ini sudah ditipu lelakinya.

Setelah itu, aku beranjak pergi dan kembali ke Indonesia. Aku temui lagi istri Jono. Sedangkan Jono masih tetap di Malaysia. 

Aku tak peduli apakah dia kembali atau tetap berada di negeri Jiran itu. Yang penting niatku untuk membantu istrinya sudah aku lakukan. 

Tak kusangka, istri Jono justru berniat menghubungi Jono lewat PJTKI. Ia hanya ingin suaminya pulang meskipun tanpa  uang sepeserpun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun