Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bius Uang Sang Pujangga

4 Desember 2015   20:25 Diperbarui: 8 Desember 2015   00:35 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Banyak kata banyak tipu"][/caption]

Siapa tak tersedak kala kau berbicara

janji sana janji sini tak terikat jeda tak terbetik sisi

semua lurus-lurus saja indah ditelinga

semua terhanyut terbius rayuan mengikat sukma

 

Siapa pula tak terlena dan terpancar cahaya

tatkala kata-kata manis membahana

indahnya mengalahkan dewi pagi semburatkan cahaya

segalanya terasa hangat menerangi segala rasa

 

Sungguh ketika sang pujangga bebicara

kata-katanya seolah-olah untaian sutra pancarkan pesona

indah nian selimuti duka nestapa berkalang noda

tak habis pikir rendahnya prilaku curi pundi-pundi sang papa

 

Dialah sang pujangga penebar pesona

senyum ramah dan uang berlimpah-limpah

demi suara sekarung menangkan laga

sebar sana sebar sini seakan-akan siap membeli tahta

 

Kasihan sang papa cuma berharap cahaya

ternyata nista, memelihara para pencuri-pencuri di tanah merdeka

menjual diri, membungkus diri dalam kerasnya ikatan sutra

kelabui mimpi harapan kebahagiaan hakiki nyatanya hanyalah nestapa

 

Wahai para pujangga, berhentilah tebarkan pesona usangmu 

kami telah muak janji-janji manis menghibur diri

seakan-akan negeri kahyangan di tangan sendiri

nyatanya neraka jahanam kau tebarkan di depan kami

 

Cukuplah tebarkan janji-janji tak berarti

kembalikan kepercayaan kami, meski butuh waktu lama tuk kembalikan jatidiri

menjadi pribadi terpercaya laksanakan titah Tuhan untuk negeri

tak lagi gadaikan nurani demi ambisi dan keserakahan duniawi

 

Metro, Lampung, 4/12/2015

gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun