Mohon tunggu...
الغفار
الغفار Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup yang tenang adalah hidup yang melibatkan allah di segala urusan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Maraknya Bank Keliling (Bank Emok) dI Kalangan Masyarakat Desa BumiwangiKecamatan Ciparay Kab. Bandung

11 September 2024   15:00 Diperbarui: 30 September 2024   15:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berdasarkan hasil evaluasi dan pengukuran indikator keberhasilan, rekomendasi lebih lanjut adalah untuk terus memperluas program sosialisasi dan literasi keuangan ke lebih banyak warga, terutama mereka yang belum tersentuh oleh program ini. Koperasi simpan pinjam yang sudah dibentuk juga perlu terus diperkuat, baik dari segi manajemen maupun promosi kepada masyarakat. Pemerintah desa harus memastikan bahwa koperasi ini dapat beroperasi dengan transparan dan profesional, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan penuh untuk bergabung. Selain itu, program literasi keuangan harus ditingkatkan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai risiko utang berbunga tinggi dan pentingnya menabung untuk masa depan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Desa Bumiwangi dapat terhindar dari jeratan Bank Emok dan mulai mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari penurunan aktivitas Bank Emok, tetapi juga dari peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan psikologis masyarakat..

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai Bank Emok di Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, dapat disimpulkan bahwa kemudahan akses ke lembaga pinjaman informal seperti Bank Emok telah menjadi solusi instan bagi masyarakat pedesaan yang mengalami kesulitan ekonomi, terutama setelah pandemi Covid-19. Namun, meskipun Bank Emok menawarkan akses cepat tanpa jaminan, dampak negatif yang ditimbulkan cukup signifikan, termasuk bunga yang tinggi dan metode penagihan yang agresif. Ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman ini memicu siklus utang yang sulit dilunasi, yang pada akhirnya berpengaruh pada stabilitas ekonomi keluarga dan hubungan sosial.

Penelitian ini menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap pengaturan lembaga keuangan informal dan peran pemerintah dalam menyediakan solusi keuangan yang lebih berkelanjutan. Tanpa intervensi yang tepat, fenomena ini berpotensi memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di wilayah pedesaan.

Metodologi pengabdian yang diterapkan dalam kegiatan ini menggunakan pendekatan langsung dan informal untuk menyasar masyarakat Desa Bumiwangi secara personal, melalui sosialisasi door-to-door dan pemasangan media visual seperti banner dan poster. Pendekatan door-to-door memungkinkan tim pengabdian untuk berinteraksi secara lebih dekat dengan masyarakat, memberikan edukasi tentang bahaya Bank Emok secara langsung, dan membuka ruang diskusi yang lebih mendalam.

Selain itu, pemasangan banner dan poster di lokasi strategis memberikan informasi yang berkelanjutan dan visual, agar masyarakat terus diingatkan akan risiko yang terkait dengan pinjaman dari Bank Emok. Setelah pelaksanaan sosialisasi, dilakukan evaluasi bersama RW untuk menilai efektivitas pendekatan ini dan melihat perubahan perilaku atau pemahaman masyarakat. Evaluasi ini penting untuk menyesuaikan pendekatan di masa mendatang dan memperkuat upaya penghapusan praktik pinjaman berisiko tinggi di desa tersebut.

Pembahasan ini menggambarkan dampak ekonomi dan sosial dari keberadaan Bank Emok di Desa Bumiwangi serta upaya sosialisasi yang dilakukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap lembaga keuangan informal tersebut. Secara ekonomi, meskipun Bank Emok menyediakan akses cepat ke dana, bunga tinggi yang diberlakukan memicu siklus utang yang berkepanjangan bagi banyak keluarga. Akibatnya, kebutuhan dasar seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan sering terabaikan. Dari segi sosial, sistem tanggung renteng dan metode penagihan agresif menciptakan ketegangan sosial dan tekanan psikologis bagi peminjam.

Untuk mengatasi masalah ini, program sosialisasi door-to-door dan pemasangan banner serta poster dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Bank Emok dan pengenalan koperasi simpan pinjam desa sebagai alternatif yang lebih aman. Evaluasi program menunjukkan indikator keberhasilan dari penurunan jumlah peminjam Bank Emok, peningkatan partisipasi dalam koperasi, serta berkurangnya konflik sosial akibat sistem tanggung renteng.

Keberlanjutan program ini akan diperkuat dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat dan pengembangan koperasi desa yang lebih profesional, sehingga tercipta solusi keuangan yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Bumiwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun