Mohon tunggu...
الغفار
الغفار Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup yang tenang adalah hidup yang melibatkan allah di segala urusan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Maraknya Bank Keliling (Bank Emok) dI Kalangan Masyarakat Desa BumiwangiKecamatan Ciparay Kab. Bandung

11 September 2024   15:00 Diperbarui: 30 September 2024   15:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Evaluasi ini dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa dampak pengabdian ini berjalan efektif dan mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditemukan bahwa ada kendala atau kurangnya respon dari masyarakat, dilakukan perbaikan metode atau pendekatan lebih lanjut untuk mencapai tujuan pengabdian yang optimal.

Dengan rancangan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Bumiwangi dapat lebih sadar akan bahaya Bank Emok dan beralih kepada alternatif keuangan yang lebih aman dan terjangkau

PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan penelitian ini melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat dan tokoh-tokoh lokal, seperti ketua RT dan RW, untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang fenomena Bank Emok di Desa Bumiwangi. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk wawancara terbuka, diskusi kelompok terarah (focus group discussions), dan observasi langsung di lapangan.

1. Wawancara Langsung dengan Masyarakat

Wawancara dilakukan dengan beberapa anggota masyarakat yang aktif meminjam dari Bank Emok. Para peminjam, yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga, menceritakan pengalaman mereka dalam mendapatkan pinjaman, cara pembayaran, dan tantangan yang mereka hadapi. Banyak dari mereka mengakui bahwa kemudahan dalam mendapatkan pinjaman menjadi alasan utama mereka memilih Bank Emok, meskipun bunga yang dikenakan sangat tinggi. Namun, mereka juga berbagi cerita mengenai kesulitan yang muncul ketika pembayaran cicilan mulai melebihi pendapatan mereka, yang akhirnya memaksa mereka meminjam lagi untuk menutupi cicilan sebelumnya, sehingga menciptakan siklus utang.

2. Diskusi Kelompok Terarah dengan Ketua RT/RW

Diskusi dengan ketua RT dan RW setempat memberikan perspektif yang lebih luas mengenai dampak Bank Emok terhadap dinamika sosial masyarakat. Ketua RT/RW menyebutkan bahwa konflik antarwarga sering kali muncul akibat kegagalan pembayaran kelompok, di mana satu atau beberapa anggota kelompok tidak mampu membayar cicilan dan beban tersebut harus ditanggung bersama. Selain itu, ketua RT/RW juga menyoroti metode penagihan yang agresif, di mana agen Bank Emok sering kali mendatangi rumah peminjam secara langsung, bahkan di waktu yang tidak tepat, seperti malam hari atau saat hari libur.

Gambar 1. Diskusi terarah bersama Ketua RT dan RW.

3. Observasi Lapangan

Penelitian juga melibatkan observasi lapangan untuk melihat secara langsung praktik penagihan yang dilakukan oleh agen Bank Emok dan bagaimana interaksi mereka dengan masyarakat. Selama observasi, terlihat bahwa agen sering kali menggunakan tekanan sosial dengan datang bersama beberapa anggota kelompok lain, yang pada akhirnya membuat peminjam merasa malu di hadapan tetangga mereka. Selain itu, beberapa peminjam memilih untuk menghindar dengan tidak berada di rumah saat agen datang, yang menambah kerumitan dalam hubungan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun