"Adik lupa ya kalau puasa, hingga adik minum?" Saya coba cara lain untuk mengetes kejujurannya. Dan ternyata cara saya berhasil dan dia mengaku kalau sudah minum. Sambil memegang pundaknya dan mencium keningnya. Saya minta dia untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.Â
"Adik boleh lanjutkan puasanya. Karena adik kan lupa, jadi kalau lupa puasa kita tidak batal dek" "Baik kak, tapi jangan kasih Bapak dan Bunda ya" Mukanya memelas meminta untuk dirahasiakan.
"Ok dek, tos dulu" Setelah sepakat saya ajak kedua adik saya untuk shalat zuhur ke masjid, mengaji, istirahat dan selesai shalat asar saya nengajak mereka ngabuburit. Hal ini saya lakukan agar mereka lupa dengan laparnya. Merekapun senang hingga waktu berbuka tiba kami sekeluarga dengan segera membatalkan puasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H