Selain itu, Tiongkok juga memperbolehkan industri-industri yang memiliki keunggulan komparatif untuk masuk, namun pemerintah juga menyadari bahwa industri-industri tersebut memiliki daya saing dan harus menyediakan infrastruktur dan lingkungan kelembagaan yang baik.
Namun, terdapat banyak gangguan dan distorsi di seluruh negeri, dan infrastruktur yang sangat buruk sehingga pemerintah tidak mempunyai kemampuan untuk memperbaiki infrastruktur negara.
Oleh karena itu, pertama-tama Tiongkok membangun kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, di kawasan tersebut Tiongkok memperbaiki infrastruktur dan lingkungan kelembagaan melalui pelayanan terpadu, sehingga industri yang memenuhi keunggulan komparatif dapat berkembang pesat. Dengan cara ini, mereka dapat menciptakan lapangan kerja, mengekspor dan mengakumulasi modal, secara bertahap mengubah industri lama yang melanggar keunggulan komparatifnya menjadi industri yang konsisten dengan keunggulan komparatifnya.
Oleh karena itu juga, sangat jelas bahwa Tiongkok perlu melihat masalah stabilitas dan pembangunan dari perspektif struktural ekonomi yang baru. Ekonomi struktural baru merangkum alasan keberhasilan dan kegagalan berdasarkan pengalaman negara-negara berkembang.
Awalnya dimulai dari ekonomi pembangunan dan ekonomi transisi, namun Tiongkok tahu bahwa teori saat itu, baik itu keuangan, keuangan, mata uang, sumber daya manusia regional, pasar tenaga kerja, dll, didasarkan pada pengalaman negara-negara maju.
Namun, terdapat beberapa perbedaan struktural antara negara berkembang dan maju yang belum sepenuhnya diperhitungkan dalam teori yang ada.
Ilmu ekonomi struktural baru bertujuan untuk memperkenalkan perbedaan struktural dan alasannya antara negara maju dan berkembang ke dalam ilmu ekonomi modern, yang sebenarnya merupakan revolusi struktural dalam ilmu ekonomi modern.
Manfaat dari Revolusi Ekonomi Struktural Baru
Apa manfaat revolusi struktural ini? Hal ini dapat memberi kita pemahaman yang lebih jelas mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang,
Pada saat yang sama, hal ini dapat memberikan panduan yang lebih baik kepada negara-negara seperti Tiongkok dalam menanggapi peluang dan tantangan dalam proses mewujudkan modernisasi.
Dibandingkan dengan negara maju lainnya, Tiongkok sebagai negara berkembang memiliki kondisi yang mendekati kondisi negara berkembang lainnya, sehingga secara teoritis juga dapat lebih membantu perkembangan negara berkembang lainnya.