Banyak orang mengira TSMC akan menerima undangan menarik ini tanpa ragu-ragu, namun kenyataannya tidak demikian. Hal ini mengejutkan banyak orang dan membuat para analis sibuk mencoba menganalisis alasan yang mendasarinya.
Menariknya, pendiri TSMC, Zhang Zhongmou, secara blak-blakan menyatakan secara terbuka bahwa membangun pabrik di AS sebenarnya merupakan pertaruhan berbiaya tinggi dan keuntungan rendah bagi TSMC.
Dia menyatakan, biaya operasional di AS yang terlalu tinggi sehingga menyulitkan perusahaan mencapai profitabilitas (mendpat untung).
Pernyataaan ini seperti kilatan petir, hal ini langsung memperjelas pemahaman dunia luar tentang faktor keengganan TSMC untuk membangun pabrik di AS.
Dibandingkan dengan kejujuran Zhang Zhongmou, CEO TSMC saat ini Liu Deyin menunjukkan sikap yang berbeda. Ia menunjukkan bahwa pangsa pasar TSMC di Tiongkok relatif terbatas.
Maka dari itu, ia dapat menerima klausul dalam undang-undang chip AS yang baru yang ditetapkan itu. Ia berpandangan "ekspansi di pasar Tiongkok tidak dapat dilakukan dalam 10 tahun ke depan."
Pernyataan ini sangat kontras dengan pandangan Zhang Zhongmou, yang membuat orang merasa bahwa pandangan internal perusahaan ini tidak seragam.
Kedua pandangan yang tampaknya bertentangan ini telah memicu diskusi luas dan kontroversi di industri. Di satu sisi, masyarakat penasaran mengapa TSMC memiliki pandangan berbeda ketika menghadapi peluang yang begitu menarik.
Di sisi lain, hal ini juga mencerminkan kompleksnya situasi saat ini dan ketidakpastian masa depan industri semikonduktor global.
Meskipun pendiri TSMC Zhang Zhongmou telah menunjukkan sikap yang relatif dingin terhadap pasar daratan Tiongkok, semua orang tahu bahwa di panggung besar perang bisnis global, tidak ada perusahaan dengan ambisi jangka panjang yang dapat dengan mudah mengabaikannya.