Bagaimanapun, kerja-sama Tiongkok-Arab Saudi sudah terlihat jelas. Trennya ke arah "Petro-yuan".
baca:
Apa Dampak Kerja Sama Bursa Efek Shanghai dan Grup Bursa Arab Saudi?
Tidak ada jaminan bahwa posisi AS tidak akan terguncang di masa depan, kita harus kita semua tahu bahwa dalam masalah minyak, berulang kali diintervensi oleh "bandit minyak", dan kadang-kadang juga acap kali menebarkan isu yang mengadu domba hubungan antara Arab Saudi dan Iran.
Tapi kini keduanya sedang berupaya melepaskan dan penghapusan dari pengawasan intelijen AS, Â meskipun masih belum benar-benar berhasil, namun Arab Saudi diyakini tidak akan pernah memilih untuk berkompromi berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Pada akhirnya, diharapkan pilihan Arab Saudi juga dapat menyadarkan negara-negara lain, dalam menghadapi kapitalisme Amerika yang oleh banyak pihak (terutama negara-negara berkembang) dipandang tidak bisa dipercaya dan tidak memiliki kredibilitas.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kebangkitan Tiongkok tentu menjadi kabar baik bagi semua negara berkembang di seluruh dunia.
Kita tahu posisi AS di bidang iptek tidak hanya kuat, tetapi hampir menjadi otoritas global, khususnya di bidang chip semikonduktor. AS menempati posisi dominan yang tak terbantahkan, dan kerajaan teknologinya yang kuat memiliki perusahaan manufaktur chip di berbagai bidang secara global.
Bagaikan seekor naga teknologi yang mengaum mengendalikan sumber kehidupan teknologi tinggi global.