Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pembatasan dan Sanksi AS atas Semikonduktor dan Chip Menjadi Bumerang

24 September 2023   10:22 Diperbarui: 24 September 2023   10:26 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, perusahaan-perusahaan Amerika seperti Intel, Qualcomm, dan Nvidia tidak akan bisa lepas dari situasi ini. Hal ini juga tidak akan kondusif bagi lokalisasi industri manufaktur chip (AS) yang dipromosikan oleh AS.

Sebelumnya, sebagian besar alasan mengapa pabrik wafer seperti TSMC dan Samsung bertekad untuk mendirikan pabrik pengecoran di AS adalah karena AS akan memberikan subsidi keuangan hingga 52 miliar dolar AS kepada perusahaan yang mendirikan pabrik pengecoran (semionduktor dan chip) di AS.

Kini Parlemen Eropa juga telah memberikan subsidi sebesar 43 miliar euro. Keunggulan komparatif pasar AS dibandingkan pasar Eropa tentu saja akan hilang.

Di sisi lain, Parlemen Eropa dengan jelas menyebutkan dalam RUU tersebut bahwa hal ini berarti mungkin akan ada lebih banyak perusahaan desain chip yang bersaing dengan Nvidia, Intel, dan Qualcomm di Eropa.

Hal ini akan merugikan perusahaan perancang chip AS yang terus mempertahankan posisi pasarnya, dan akan merugikan AS dalam membangun sistem globalisasi semikonduktor baru.

Berbeda dari situasi Jepang sebelumnya adalah bahwa penindasan yang dilakukan AS terhadap perusahaan-perusahaan dalam negeri tidak hanya gagal membuat pasar dalam negeri bertekuk lutut, namun malah memaksa pasar dalam negeri untuk menginvestasikan lebih banyak upaya penelitian dan pengembangan di bidang chip dan mendorong lokalisasi perusahaan-perusahaan industri terkait.

Hal ini akan merugikan perusahaan perancang chip AS untuk bisa terus mempertahankan posisi pasar mereka, dan akan merugikan bagi AS yang membangun sistem globalisasi semikonduktor baru.

Kini setelah Eropa bergabung, tujuan AS untuk memonopoli industri chip kelas atas dengan mengubah peraturan mungkin tidak lagi dapat dicapai.

Seperti yang dikomentari oleh media asing, kali ini AS telah sepenuhnya melampaui pembatasan chipnya.

Perkembangan industri chip lokal yang pesat di Eropa juga berarti bahwa Eropa akan semakin mengurangi ketergantungan mereka pada chip dari perusahaan-perusahaan AS.

Ditambah dengan permintaan di pasar domestik Tiongkok, perusahaan-perusahaan Tiongkok kemungkinan akan kembali ke markas mereka untuk membeli chip dari pemasok Eropa di masa depan, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada ketergantungan perusahaan-perusahaan AS untuk produk-produk chip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun