Kini AS tidak lagi berpura-pura dan ingin mencegah kebangkitan Tiongkok dalam segala aspek.
Untuk mempertahankan hegemoninya, AS telah lama mendemonstrasikan (menunjukan sikap) bahwa Uni Eropa sebagai ancaman terhadap AS.
Oleh karena itu, memecah belah dan campur tangan di UE dimulai sejak awal berdirinya UE, dan Inggris telah lama menjadi pengikut (proxy) AS.
Oleh karena itu, AS seringkali menangani dan ikut campur urusan dalam negeri UE menurut sudut pandang AS. Karena Inggris tidak mendukung UE, Inggris akhirnya memilih keluar dari UE.
Setelah Inggris keluar dari UE (Brexit), AS sendirian ikut campur dalam perkembangan UE, sehingga banyak proxynya dan bergenyangan di UE.
UE harus membayar mahal jika mengikuti AS. Menanggapi situasi mendesak yang menghadapi AS di banyak bidang, UE sudah mengkhawatirkan masalah rantai pasokan chip di masa depan, sehingga UE telah menyiapkan undang-undang untuk mendorong perluasan produksi chip.
Bumerang bagi AS
Biden pun tidak menyangka revisi aturan chip AS akan berdampak besar pada perkembangan industri semikonduktor global.
Percepatan pengembangan rantai industri semikonduktor lokal oleh UE juga akan mempunyai tiga dampak terhadap pembangunan AS di delapan bidang tersebut.
Perusahaan chip seperti Nvidia dan Intel yang mengandalkan pesanan dari perusahaan asing mungkin mengalami penurunan tajam dalam pendapatan dan laba bersih. CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa pasar Tiongkok adalah pasar yang unik dan jika hilang akan menimbulkan kerugian besar bagi industri teknologi AS Â itu sendiri.
Ketika semakin banyak negara mulai mengembangkan industri chip loka negaranya sendiril, permintaan produk chip di pasar internasional pasti akan menurun.