Biaya konstruksi satu kilometer kereta bawah tanah umumnya di Tiongkok adalah RMB 400-700 juta yuan, kereta ringan (MRT) RMB 1,15 miliar yuan, dan biaya ART hanya RMB 40 juta yuan, kurang dari 1/10 kereta bawah tanah.
Selain itu, dari segi investasi, ART dapat dikurangi secara signifikan, yaitu investasi pada sistem transportasi volume penumpang menengah atau MRT akan lebih mahal dua kali lipat dari ART.
Pada saat yang sama, stasiun dan fasilitas pendukung ART lainnya lebih lengkap, jauh lebih sempurna daripada terminal bus biasa, dan bahkan jika suatu kota masih dalam tahap perkembangan tertentu, yang sulit untuk menanggung biaya yang mahal, maka ART merupakan pilihan yang tepat.
Selain itu ART juga ada versi yang lebih murah yang dapat dipertimbangkan. Saat ini, lebih dari 70 kota berskala besar di seluruh Tiongkok sedang merapat untuk proyek ART. MRT yang direncanakan secara unik di dunia, tetapi karena faktor-faktor seperti praktik perencanaan siklus kota (belum masa pengantian), banyak yang belum diimplementasikan secara resmi.
Saat ini sebagian besar masih didominasi oleh bus, untuk kota-kota besar, kereta bawah tanah, tapi kelak dapat digunakan ART sebagai alat transportasi volume penumpang menengah (MRT).
Bus digunakan sebagai jalur pengumpan, dan sepeda digunakan sebagai perjalanan yang paling fleksibel untuk kota-kota kecil, ART dapat digunakan sebagai jalur pengumpan, dan sepeda dapat digunakan sebagai perjalanan yang fleksibel.
Meskipun saat melakukan perjalan perdana ART penerapan teknologi penggerak tanpa awak dalam uji coba, personel terkait mengatakan kepada wartawan bahwa penggerak tanpa awak belum terealisasi, masih diperlukan undang-undang, peraturan, dan jaminan teknis yang lengkap.
Saat ini, ART masih belum cocok untuk mengemudi tanpa awak. ART memerlukan persyaratan yang lebih tinggi dibanding dengan pengemudi kereta api berkecepatan tinggi, karena kereta api berkecepatan tinggi meluncur pada jalur cepat dan tertutup, sedangkan ART berjalan di lingkungan yang kompleks di mana kendaraan dan orang jalan bercampur jadi satu. Akan ada banyak risiko di lingkungan.
Jika warga kota yang menggunakan mobil di masa depan dapat membuat jalur kendaraan yang aman dan cepat untuk memastikan lalu lintas kendaraan yang benar-benar tanpa hambatan, tidak akan ada masalah di masa depan ART beroperasi dengan tanpa pengemudi.
Dalam situasi saat ini, perusahaan masih meneliti teknologi untuk pencegahan subyektif untuk masalah keamanan.
Saat ini, ART masih mewujudkan pengemudian yang dibantu pengemudi, di kemudian hari saat mobil baru sudah dilengkapi perlengkapan radar yang dapat meyadari pengenalan dan persepsi otomatis dari beberapa fungsi mengemudi, maka ART dapat dioperasi dengan tanpa pengemudi.