Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Melihat Permainan Diplomasi Marcos Jr. dalam Hubungan Filipina-Tiongkok

21 Maret 2023   11:58 Diperbarui: 21 Maret 2023   12:02 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika penguasaan pulau dan terumbu karang ini diambil paksa pihak Tiongkok, maka harus mengerahkan kapal perang dan pasti akan memicu perang, jika hal ini terjadi maka AS memiliki alasan untuk campur tangan.

Maka dari itu tampaknya pembebasan dan perebutan kembali pulau ini oleh Tiongkok selalu tertunda. Namun setelah pulau ini dikepung dengan 44 kapal Tiongkok, Filipina mengirim helikopter untuk memeriksa keadaan.

Hasil pantauan, meski jumlah kapal, jumlah kapal nelayan dan kapal penjaga pantai hanya lebih dari 20, kurang dari separuh dari jumlah dari yang sebelumnya, namun kekuatannya berlipat ganda, karena bukan fregat 056A yang muncul di P. Zhongye kali ini adalah kapal perusak berpeluru kendali Armada Laut Utara Tipe 052. Dilihat dari gambar, nomor lambung kapal perang ini adalah 112, sehingga dapat dinilai sebagai "kapal perusak Harbin" dari AL PLA.

Sumber: Seaforces.org
Sumber: Seaforces.org

Meskipun kapal perang ini telah dioperasikan sejak akhir abad ini, dan kinerjanya tidak sebaik kapal perang yang diluncurkan di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, tetapi bagaimana pun juga merupakan kapal perusak, dan daya tembaknya pasti lebih kuat daripada fregat,  terutama setelah dimodernisasi  dapat meluncurkan rudal "Eagle Strike 82" dan rudal lainnya, dan meriam angkatan laut 100mm juga telah ditingkatkan ke konfigurasi siluman. Kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan electronic countermeasure (penanggulangan elektronik) dan radar array bertahap, yang tentunya cukup untuk mengungguli Angkatan Laut Filipina. Dengan dukungan kapal perusak inilah kapal penangkap ikan Tiongkok beroprasi di dekat Pulau Zhngye dengan percaya diri dan berani.

Hal ini juga membuat warga Filipina yang tinggal di pulau itu menjadi khawatir, meskipun orang Filipina di pulau itu belum diusir, tampilan kekuatan ini sepenuhnya membuktikan bahwa Tiongkok memiliki kekuatan yang cukup untuk mengambil kembali kendali atas Pulau Zhongye (Thitu/Pat-as) kapan saja. Dapat diperkirakan bahwa kapal-kapal ini akan berlayar rutin secara normantif ke pulau dan terumbu karang di LTS di masa depan, dan intensitasnya akan semakin kuat setiap saat.

Di masa lalu, kapal perang AL PLA tidak banyak muncul di kawasan laut ini, di satu sisi situasi karena di LTS masih stabil, dan Tiongkok tampaknya tidak ingin memperparah ketegangan di LTS. Di sisi lain, sebelumnya jumlah kapal perang AL PLA tidak cukup, dan tidak banyak kapal perang yang bisa pergi ke Kepulauan Nansha untuk melakukan tugas pengawalan diperairan ini.

Tapi sekarang berbeda. Situasi di LTS sangat tegang sekarang. Tiongkok mengkhawatirkan sebagian negara-negara tetangganya mengikuti langkah AS untuk memprovokasi Tiongkok.

Filipina adalah yang pertama dengan mengizinkan sembilan pangkalan militer AS, bahkan juga berencana untuk mengubah Pulau Zhongye yang diduduki Filipina menjadi pangkalan militer AS.

Tiongkok menganggap ini sama saja dengan tidak hanya merampok wilayah Tiongkok, tetapi juga membangun pangkalan militer AS untuk menyerang Tiongkok.

Namun banyak dari pengamat berpandangan AL-PLA di LTS dapat dikatakan tak terkalahkan, khususnya jumlah armada AL-PLA sudah menjadi yang terbesar di dunia, dan sepenuhnya mampu mengirimkan jumlah besar kapal perang yang berlebihan itu ke Kepulauan Nansha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun