Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Stabilitas Laut Tiongkok Selatan Berkaitan dengan Hasil Pemilu Filipina

14 April 2022   17:05 Diperbarui: 16 April 2022   11:57 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjaga Pantai Filipina menuduh Penjaga Pantai China mengemudikan salah satu kapal dalam jarak beberapa meter dari kapal patroli Filipina di Laut China Selatan yang disengketakan, melanggar aturan internasional, dan berisiko bertabrakan. Insiden itu terjadi pada 2 Maret di dekat Scarborough Shoal. Foto: Handout Philippine Coast Guard (PCG)/AFP via Kompas.com

Dari pengalaman selama beberapa dekade ini,  stabilitas Laut Tiongkok Selatan (LTS) tergantung pada apakah Filipina condong  ke timur atau barat. Di antara negara-negara di sekitar LTS, Filipina memiliki status khusus, tidak hanya pernah bersengketa wilayah perairan dan pulau-pulau dengan Tiongkok, tetapi juga merupakan sekutu militer penting AS di Asia-Pasifik.

Dalam beberapa dekade terakhir, politik luar negeri Filipina selalu berfluktuasi dari timur ke barat. Kegaduhan di LTS dengan Tiongkok pada tahun-tahun sebelumnya adalah gejolak keamanan regional yang diciptakan oleh AS yang berada di belakang layar, dan Filipina memimpin, serta Vietnam, Malaysia dan negara lain menyusul.

Saat itu, mantan Presiden Filipina Aquino III yang mengintensifkan sengketa Pulau Huangyan (Scarboroug/Panatag Shoal) antara Tiongkok dan Filipina, Aquino III menerima hasutan AS dan dukungan finansial dari Jepang  untuk memprovokasi LTS. Dengan membawa persengketaan untuk perkara Pulau Huangyan dan perairan di LTS ke "Mahkamah Abritrase Untuk LTS" , yang hanya membuang biaya besar dan tidak membawa hasil, dan akhirnya ditinggalkan AS juga. Baca:

Latar Belakang Tribunal Arbitrase Laut Tiongkok Selatan Filipina dan ASEAN Tidak Memihak

Duterte, yang menggantikan Aquino III, belajar dari pendahulunya, sehingga dia secara aktif memperbaiki hubungan Tiongkok-Filipina setelah menjabat. Apalagi sudah berulang kali membombardir AS karena menolak ajakan AS secara langsung. Sehingga membuat AS tidak berdaya, dan bagi AS Duterte yang berani berbicara dan bertindak mejadi duri bagi mereka.

Selama dia masih berkuasa, AS tidak mudah memprovokasi situasi di LTS, sehingga AS berupaya supaya dia bisa mundur sesegera mungkin, sehingga dia dapat digantikan oleh seorang presiden yang pro-AS.

Tetapi ketika tanggal pemilihan umum Filipina pada bulan Mei yang akan datang ini semakin dekat, tampaknya AS semakin putus asa, karena Biden tidak melihat calon kuat pemenang pilpres yang pro-AS, bahkan kemungkinan bukan mitra yang dekat dengan AS seperti Aquino III, tetapi justru tokoh yang diperkirakan akan lebih alot dihadapi AS dibanding Duterte, karena mempunyai pengalaman "dendam kesumat" terhadap AS.

Sumber: orangesmile.com + unsplash.com
Sumber: orangesmile.com + unsplash.com

Soal pemilu/pilpres Filipina tidak hanya membuat AS sangat putus asa, tetapi juga cukup dramatis. Baru tahun lalu, saat itu Presiden Duterte memberikan tembakan mengejutkan bagi AS. Ketika masa jabatannya akan berakhir pada Agustus tahun lalu, mengumumkan pencalonan dirinya sebagai wakil presiden. Dia berharap rekan sekampungnya, Senator Christopher Lawrence "Bong" Teroso Go (Asisten dan Kepala Mangemenet Kepresidenan Duterte), akan menggantikannya sebagai presiden, tetapi Christopher ternyata tidak tertarik untuk mejadi presiden.

Sumber: republicworld.com
Sumber: republicworld.com
Belakangan, ada spekulasi akan "bersandingan ayah dan anak", Duterte meminta putrinya untuk ikut kontes menjadi presiden dan mencalonkan diri sebagai wakil presiden, dengan begitu dia bisa terus memegang kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun