Ada banyak teori tentang kapan turbofan WS15 akan melengkapi J-20 untuk bisa masuk sebagai alutisista AU-PLA. Secara konservatif, mungkin diperlukan setidaknya 5-10 tahun lagi sebelum pasukan dapat dilengkapi. Meskipun kesimpulan ini tidak mengejutkan, jika dapat direalisasikan, itu sudah merupakan pencapaian luar biasa dari industri militer Tiongkok. Apa yang tidak dapat diabaikan adalah bahwa meskipun J-20 tidak memiliki mesin turbofan WS15 pada tahap ini, dan ada kesenjangan dengan F-22 dalam kinerja seperti jelajah supersonik, J-20 masih merupakan pesawat generasi ke-5 yang mematikan. Â
Dengan kesadaran situasional medan perang yang sangat baik dan kinerja siluman yang sangat baik, mode tempur utama J-20 akan menjadi pertempuran over-the-horizon dan sebagai node komando medan perang, persyaratan untuk kemampuan manuver memang masih kurang untuk sementara. Bahkan J-20 versi turbofan WS10 masih menjadi lawan yang tangguh. Tentu saja, setelah kemunculan Turbofan WS15, J-20 akan menutupi semua kekurangan dan menjadi pesawat generasi ke-5 yang lebih menakutkan.
Ada pendapat beberapa pengamat adalah bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan dengan dua mesin. J-20 yang dilengkapi turbofan 15 dapat digunakan sebagai pertahanan udara tanah airnya, dan J-20 yang dilengkapi turbofan 10B dapat digunakan sebagai pesawat tempur superioritas udara dalam operasi ofensif, keduanya saling melengkapi dan sangat diperlukan.
Jadi untuk mengimbangi J-20 harus diisi dengan mesin turbofan WS15. Saat ini, pihak AS dan sekutunya semakin banyak pesawat tempur generasi kelima telah dikerahkan di sekitar Tongkok, dan Tiongkok untuk mengimbangi harus memiliki lebih banyak J-20 untuk bersaing secara efektif.
Saat ini, J-20 yang dilengkapi dengan 99M1 dan Taihang C tidak menjadi masalah untuk melawan F35, tetapi untuk melawan F22, J-20 satu-satunya harus menggunakan mesin turbofan WS15.
Tapi tampaknya, J-20 yang menggunakan mesin 99M1 buatan Rusia dan Taihang C buatan Tiongkok, dikarenakan dalam keadaan terpaksa dalam upaya terakhir mereka, sehingga J-20 dengan mesin turbofan WS15 masih sangat penting bagi Tiongkok untuk mendukung AU-PLA di masa depan dan bahkan untuk waktu yang lebih lama lagi.
Tampaknya bagi Tiongkok, J-20 tugas utama adalah untuk menangkal dan mengimbangi pesawat siluman  generasi lima asing, sehingga turbofan WS15 tetap diusahakan, yang merupakan kebutuhan yang yang tak terelakan. Sebab dengan begitu Tiogkok merasa baru dapat berbicara tentang keunggulannya. Keraguan seperti itu merupakan pukulan besar bagi Tiongkok.
Seperti kita ketahui pesawat tempur generasi kelima ini bisa disebut demikian karena memiliki performa siluman yang berbeda dari rekor sebelumnya. Namun selama Tiongkok tidak pernah meyangkal akan kekurang dari J-20, dan terus berupaya meningkatkannya.
Jepang Akan Membuat Jet Tempur Sendiri
Baru-baru ini, pemerintah Jepang meloloskan anggaran pertahanan untuk lima tahun ke depan, secara resmi telah mematahkan proporsi anggaran pertahanan Jepang yang tidak melebihi 1% dari PDB. Dalam anggaran pertahanan yang baru, Jepang telah menambahkan banyak proyek pengembangan senjata baru, salah satunya adalah Pesawat tempur generasi berikutnya yang dikembangkan sendiri oleh Jepang.