Karena waktu yang tersisa bagi mereka untuk memenangkan pemilih hampir habis, apakah orang Amerika dapat memilih presiden baru pada hari pemilu 3 November, melihat komentar dari badan internal AS dan para ahli, jawabannya tidak optimis tapi ternyata tidak. Kebanyakan orang ketika itu khawatir akan ada "krisis konstitusional" yang luar biasa serius.
Dia mengatakan bahwa orang Amerika harus bersiap untuk kemungkinan kekacauan elektoral, penghitungan ulang suara, pertempuran sengit di pengadilan dan bahkan kerusuhan.
Sebelum ini memang analis strategi di AS meramalkan pilpres tahun ini diprediksi akan terjadi kemungkinan empat hasil dalam pemilu.
Pertama, Biden Menang, Trump kalah, tapi jika kesenjangan jumlah suara sangat besar, tetapi menurutnya Trump kemungkinan besar tidak akan menerima hasil ini, dan mayoritas pendukung kuat Republikan akan terus mendukung Trump dan bahkan menggunakan cara kekerasan untuk memprotes. AS mungkin akan mengalami turbulensi selama beberapa bulan, tetapi akhirnya Trump kehilangan kekuasaan. Ini adalah kemungkinan pertama
Kedua jika Biden menang tipis, Trump kalah dengan jumlah suara sangat sedikit, jika situasi ini muncul, dia yakin kubu Trump siap untuk memulai serangkaian pertempuran hukum. Mereka akan meminta pusat untuk menghitung suara di kota, kota kecil, dan negara bagian yang kontroversial, dan akhirnya Mahkamah Agung yang akan memutuskan.
Komposisi Mahkamah Agung sekarang mendukung Trump, dan Trump pada akhirnya dapat terpilih. Proses ini juga bisa memakan waktu beberapa bulan dan diiringi dengan kekacauan bahkan huru-hara.
Kemungkinan ketiga adalah kemenangan kecil Trump. Dia mungkin kalah dalam pemilihan umum, tetapi memenangkan Electoral College adalah kemenangan mutlak bagi Trump. Banyak pnegamat mengakui bahwa Electoral College adalah kelemahan terbesar dari sistem masyarakat sipil AS saat ini.
Jika hasil seperti itu yang terjadi, banyak orang Amerika akan merasa tertipu. Kerusuhan Trump mungkin terjadi di banyak tempat, tetapi Trump akan mengirim milisi dan pasukannya untuk menekan mereka, seperti yang terjadi baru-baru ini di Portland. Dan gas air mata membuat para demonstran berangsur-angsur menghilang.
Kemungkian ke-empat, Trump memenangkan pemilu dan memenangkan Electoral College. Pengamat percaya bahwa ini berarti bahwa seorang pria soliter akan berkuasa lagi di AS, dan banyak orang akan turun ke jalan untuk memprotes, tetapi Trump seperti seorang diktator. Memiliki kekuasaan untuk mengontrol mesin negara, dari penegakan hukum hingga internal keamanan, pengadilan dan sistem peradilan, dll.
Jadi pada akhirnya, kebanyakan orang mungkin tidak berdaya. Jika terjadi skenario keempat berarti periode kekacauan dan krisis akan terjadi lebih lama Pada saat yang sama, pandemi Covid-19, depresi ekonomi, keruntuhan masyarakat, dan runtuhnya kelas menengah terjadi pada saat yang bersamaan.
Dalam periode ini, Amerika Serikat mungkin tidak memiliki pemimpin atau presiden sejati. Jadi probilitasnya hasilnya seperti prediksi diatas kira-kira sama. Tapi tampaknya hasil akhir seperti kemungkin pertama Biden menang dengan selisih cukup besar. Jika tidak terjadi seperti tiga hasil di atas maka akan berakhir dengan kemerosotan sistem demokrasi Amerika, entah itu kemunduran yang lambat, cepat atau kemunduran mendadak.