Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Infrastruktur 5G Menjadi Tumpuhan dalam "Revolusi Industri 4.0 sebagai Satu Kesatuan" di Tiongkok

17 Agustus 2020   18:01 Diperbarui: 17 Agustus 2020   18:08 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun-tahun yang lalu banyak dari kita dan di Tiongkok masih menganggap 5G hanyalah impian, tapi setelah merebaknya pandemi Covid-19, kita semua merasakan 5G dibutuhkan.

Mari kita bahas contoh yang sangat sederhana, misalnya kode kesehatan. Saat pandemi pecah, Zhejiang mulai menggunakan kode kesehatan untuk permintaan data (health code for inquiries), pengelolaan, dan kontrol dalam dua minggu. Setiap pasien di Tiongkok dapat meminta info ke sumbernya dan bertanya dengan siapa mereka telah berinteraksi.

Akhirnya, orang itu ketahuan dan pergi ke (rumah sakit) untuk diobservasi. Bisakah orang Amerika melakukannya? Bisakah orang Eropa melakukannya? Kenyataanya masih belum bisa. Mengapa tidak bisa? Karena tidak punya atau belum ada kode kesehatan (health code).

Kode kesehatan itu bukanlah hanya kode biasa. Faktanya, ini adalah sistem komprehensif yang dibentuk oleh kemampuan komunikasi yang kuat, kemampuan pemosisian yang kuat, dan kemampuan manajemen yang kuat. Itu terbentuk dari kode-kode kecil yang rumit. Tanpa kemampuan komunikasi yang kuat, hal tersebut tidak dapat dilakukan.

Katakanlah saat ini, Tiongkok telah membuka 1,2 juta kelas online. Ada beberapa anak muda yang menggunakan sistem ini untuk mengajar. Separuh dari anak-anak di AS dan Eropa tidak dapat mengambil kelas online. Mengapa? Jaringan terlalu padat dan macet.

Perlu diketahui kecepatan dasar Internet di Tiongkok dapat mencapai 100M, sedangkan kecepatan di AS adalah 25M.

Itu mengapa di Tiongkok bisa dilakukan kelas online, dan di AS tidak bisa. Sedang banyak pakar Tiongkok sendiri yang tidak dapat mempercayai masalah ini lima tahun lalu dan sepuluh tahun yang lalu, tetapi kini menjadi kenyataan sekarang.

Infrastruktur 4G

Mari kita bicara tentang 4G. Tiongkok juga membangun melalui 4G. Saat ini, Tiongkok adalah negara terkuat di dunia untuk transaksi pembayaran seluler e-niaga (e-commerce).

Tiongkok bisa melakukan ini, karena telah membangun hampir 5,5 juta BTS 4G. Berapa banyak yang dapat kita lihat dari data di AS? Di AS hanya telah membangun kurang dari 400.000. (BTS=Base Transceiver Station).

Jadi mengapa di Tiongkok berada di titik mana saja, bahkan seorang wanita tua di pinggir jalan yang menjual ubi jalar, pembeli dapat membayar dia dengan memindai kode dengan ponselnya untuk pembayarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun