Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Infrastruktur 5G Menjadi Tumpuhan dalam "Revolusi Industri 4.0 sebagai Satu Kesatuan" di Tiongkok

17 Agustus 2020   18:01 Diperbarui: 17 Agustus 2020   18:08 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada posting yang lalu telah dibahas tentang pembanguan infrastrutur baru Tiongkok, maka dalam tulisan ini akan dibahas tentang Revolusi Industri di Tiongkok.

Kebangkitan Tiongkok adalah kebangkitan Revolusi 4.0 sebagai satu kesatuan dapat dikatakan dimulai dari tahun 1994 ketika Tiongkok pertama kali mengizinkan melakukan intervensi di Internet sebagai Revolusi Industri 3.0 Tiongkok. Titik awalnya belum berakhir.

Revolusi Industri 3.0 dunia yang diwakili oleh industri informasi dan komunikasi, titik awalnya bisa dikatakan terjadi di Silicon Valley AS, tempat sejumlah besar Internet terkemuka seperti Google, Microsoft, dan Amazon bermunculan. Mereka mempengaruhi seluruh dunia.

Kebijakan reformasi dan keterbukaan nasional Tiongkok memungkinkan mereka untuk merebut peluang bersejarah ini. Tiongkok tampaknya dengan keras kepala belajar dari lawan mereka, apakah itu Ren Zhengfei dari Huawei, Jack Ma dari Alibaba, Ma Huateng dari Tencent, dll., Mereka semua telah belajar dari AS yang telah banyak pengalaman, tetapi mereka-mereka ini bukannya meninggalkan diri sendiri, mereka mengejar keunggulan dan bertransendensi. Sekarang mereka semua adalah pemimpin revolusi industri 3.0.

Sebagai sebuah negara, Tiongkok juga telah menyelesaikan revolusi ini dari mengikuti ke arah yang bisa sejajar atau paralel dengan negara maju, dan bahkan mulai memimpin di lebih banyak bidang, dan berhasil menyalip pada belokan-belokan indah yang luar biasa.

Jadi dari perspektif global, mencapai ambang untuk berpartisipasi dalam "infrastruktur baru" cukup tinggi. Terus terang, mungkin hanya dua negara, Tiongkok dan AS, yang telah mencapai ambang tersebut. Menurut banyak pengamat dan analis.

Dan Tiongkok tidak ketinggalan, atau bahkan memimpin, bukan hanya karena Tiongkok telah memiliki ekonomi digital terbesar di dunia, tetapi juga karena Tiongkok memiliki banyak keunggulan unik, seperti teknologi Internet dan manufaktur di seluruh dunia, dan industrinya juga berkembang dengan baik.

Tiongkok memiliki peluang terbaik untuk memimpin transformasi digital, Tiongkok sering disebut "Gila Akan Infrastruktur."

Di balik semua ini, Tiongkok memiliki keunggulan khusus seperti berikut: dalam hal ini termasuk keunggulan sistem "memusatkan kekuatan untuk melakukan hal-hal besar", termasuk kemampuan perencanaan terkuat di dunia, kemampuan pelaksanaan, dan kemampuan reformasi, termasuk rantai industri terlengkap dan terbaik di dunia. 

Juga sebuah tim besar yang terdiri dari personel dan insinyur penelitian ilmiah berkualitas tinggi, dengan jumlah pekerja keras berkualitas tinggi terbesar di dunia, pasar konsumen terbesar di dunia dan pasar investasi terbesar, serta terpelajar, percaya diri, cerah, dan patriotik.

Dengan kondisi di atas ini tidak mengherankan jika negara seperti ini generasi mudanya dapat menciptakan keajaiban di bumi ini.

Bertumpuh Pada Infrastruktur Baru 5G

Sumber: Macom
Sumber: Macom
Pada posting yang lalu telah digambarkan tentang gambaran besar tentang infrastruktur baru. Padahal, sebagai bagian penting dari pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok, infrastruktur baru bisa dikatakan terkait dengan masa lalu, sekarang dan masa depan kita. 

Infrastruktur baru bukanlah hal asing sama sekali. Kata-kata ini banyak yang isinya yang sudah terbentuk saat ini. Di antaranya, bagian 5G mungkin bagian yang lebih kita sudah kenal. Baca: Melihat Revolusi Industri 4.0 Tiongkok dengan Infrastruktur Baru yang Mungkin Mengubah Masa Depan.

Seperti yang kita ketahui bersama, pada zaman sekarang dunia ini dapat dikatakan kehidupan manusia dominan memerlukan suatu gabungan kesatuan yang terdiri dari: Energi, Informasi, Material.

Banyak pakar yang sepakat bahwa kita manusia telah melalui enam putaran informasi. Bahasa memungkinkan informasi untuk dibagikan, teks memungkinkan informasi untuk direkam, pencetakan memungkinkan informasi untuk dikirim lebih jauh, radio memungkinkan informasi untuk dikirim secara real time dengan kecepatan tinggi, dan televisi membuat informasi bisa menjangkau jauh, transmisi multimedia realtime.

Internet telah mengubah informasi menjadi multimedia real time jarak jauh dan interaksi dua arah, sehingga enam revolusi informasi ini membentuk seluruh kemampuan informasi dunia kita saat ini, dan kita sedang berdiri di titik kritis baru.

Titik awalnya adalah revolusi informasi yang ketujuh. Apa revolusi informasi ketujuh? Menurut pakar, ini terdiri dari empat hal, internet seluler, penginderaan cerdas, data besar, pembelajaran cerdas, dan kemampuan baru yang dibentuk bersama. Ini adalah satu kumpulan, bukan satu hal saja.

Di tengah proses ini, mengapa kita menyebutnya 5G? 5G adalah revolusi informasi ketujuh yang baru, dan salah satu fondasinya dimana kita berbicara tentang internet seluler.

Banyak dari kita yang mengira 5G itu berkecepatan tinggi. Apakah 5G berkecepatan tinggi? Ini memang kecepatan tinggi. Tapi selain kecepatan tinggi, 5G juga merupakan jaringan di mana-mana, 5G mengkonsumsi daya yang rendah, 5G ber-latensi rendah, 5G Internet untuk segalanya (Internet of Everything), dan 5G perlu membangun sistem keamanan.

Jadi mengapa 5G menjadi pelopor infrastruktur baru? Karena kekuatan dasar seperti itu akan membuat perubahan pada seluruh sistem. Dengan 5G akan membawa seluruh infrastruktur baru ke tingkat ketinggian baru, dan akan membuat jantung atau pusat kecerdasan menjadi mungkin. Jadi, apa yang bisa dilakukan 5G yang kuat?

Faktanya, para pakar percaya bahwa dengan 5G, hal pertama adalah mengintegrasikan seluruh sistem manajemen sosial untuk memperkuat kemampuan manajemen masyarakat kita.

Pada tahun-tahun yang lalu banyak dari kita dan di Tiongkok masih menganggap 5G hanyalah impian, tapi setelah merebaknya pandemi Covid-19, kita semua merasakan 5G dibutuhkan.

Mari kita bahas contoh yang sangat sederhana, misalnya kode kesehatan. Saat pandemi pecah, Zhejiang mulai menggunakan kode kesehatan untuk permintaan data (health code for inquiries), pengelolaan, dan kontrol dalam dua minggu. Setiap pasien di Tiongkok dapat meminta info ke sumbernya dan bertanya dengan siapa mereka telah berinteraksi.

Akhirnya, orang itu ketahuan dan pergi ke (rumah sakit) untuk diobservasi. Bisakah orang Amerika melakukannya? Bisakah orang Eropa melakukannya? Kenyataanya masih belum bisa. Mengapa tidak bisa? Karena tidak punya atau belum ada kode kesehatan (health code).

Kode kesehatan itu bukanlah hanya kode biasa. Faktanya, ini adalah sistem komprehensif yang dibentuk oleh kemampuan komunikasi yang kuat, kemampuan pemosisian yang kuat, dan kemampuan manajemen yang kuat. Itu terbentuk dari kode-kode kecil yang rumit. Tanpa kemampuan komunikasi yang kuat, hal tersebut tidak dapat dilakukan.

Katakanlah saat ini, Tiongkok telah membuka 1,2 juta kelas online. Ada beberapa anak muda yang menggunakan sistem ini untuk mengajar. Separuh dari anak-anak di AS dan Eropa tidak dapat mengambil kelas online. Mengapa? Jaringan terlalu padat dan macet.

Perlu diketahui kecepatan dasar Internet di Tiongkok dapat mencapai 100M, sedangkan kecepatan di AS adalah 25M.

Itu mengapa di Tiongkok bisa dilakukan kelas online, dan di AS tidak bisa. Sedang banyak pakar Tiongkok sendiri yang tidak dapat mempercayai masalah ini lima tahun lalu dan sepuluh tahun yang lalu, tetapi kini menjadi kenyataan sekarang.

Infrastruktur 4G

Mari kita bicara tentang 4G. Tiongkok juga membangun melalui 4G. Saat ini, Tiongkok adalah negara terkuat di dunia untuk transaksi pembayaran seluler e-niaga (e-commerce).

Tiongkok bisa melakukan ini, karena telah membangun hampir 5,5 juta BTS 4G. Berapa banyak yang dapat kita lihat dari data di AS? Di AS hanya telah membangun kurang dari 400.000. (BTS=Base Transceiver Station).

Jadi mengapa di Tiongkok berada di titik mana saja, bahkan seorang wanita tua di pinggir jalan yang menjual ubi jalar, pembeli dapat membayar dia dengan memindai kode dengan ponselnya untuk pembayarannya.

Sedang di AS saat ini, di supermarket besar sekalipun internet mereka mungkin masih dengan jaringan dari sudut ke sudut. Sehingga jaringan tidak terlalu bagus untuk pembayaran, jadi pembayaran elektroniknya tidak bisa berfungsi pada titik-titik tertentu (banyak blank spot).

Oleh karena itu, kemampuan infrastruktur yang kuat membuat perbedaan besar dalam pembangunan ekonomi dan kemampuan manajemen sosial negara tersebut secara keseluruhan.

Semua orang mengira 4G sudah dapat melakukannya, untuk apa lagi yang harus dilakukan dengan 5G? 5G dapat membuat semua kemampuan ini terus-menerus menjadi lebih kuat dan lebih baik.

Seperti apa yang telah terjadi pada saat awal pembangunan Rumah Sakit untuk Covid-19 Huoshen Shan dan Leishen Shan di Wuhan, mereka harus menambahkan jaringan komunikasi saat merancang.

Dalam jaringan R.S. ini tidak dapat dirancang dengan broadband atau WIFI, karena router WIFI harus di letakkan dimana, dengan banyak kamar-kamar yang masih belum diketahui.

Dan itu sebabnya mengapa di R.S. ini tidak dibangun dengan 4G atau broadband. Tapi cukup di ataur 3 memancar 5G disekitar R.S. ini dan semua areanya sudah dapat tercakup.

Setelah liputan selesai, perancang 5G melihat contohnya di TV. Ada seorang dokter yang pulang kerja pada malam hari dan kembali ke hotel karena dikarantina. Sesampainya di hotel dokter ini sedang berganti pakaian. Perawat menelpon dan mengatakan bahwa pasien ada masalah. Dokter bilang ada apa? Anda buka video untuk saya, dan langsung menggunakan video tersebut untuk melihat data fisik pasien. 

Setelah membaca data di semua aspek (data), berdasarkan data fisik tersebut, apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana cara melakukannya? Saya akan segera datang dan memikirkannya, ini adalah contoh telemedicine.

5G dalam menghadapi industri manufaktur. Selama pandemi, ada mendengar cerita seperti ini. Sebuah pabrik, ada yang menerima pesanan dan mengatakan harus dimulai segera dilakukan produksi pesanannya. Jalur produksi awalnya 20 orang. Tapi kini satu orang mengelola 20 mesin sendirian, karena 20 mesin ini dikontrol dengan cerdas.

Yang harus dilakukan 5G adalah menjadikan semua perangkat ini, mesin-mesin ini berubah menjadi perangkat cerdas, menjadi alat yang cerdas, kemampuan ini akan menjadi lebih kuat dengan kemampuan 5G.

Selain itu, 5G tidak hanya mengubah kemampuan, tetapi juga membuat perubahan banyak model bisnis. Katakan dua hal yang kita kenal sebelumnya.

Kita dulu biasanya jika ingin mendengarkan musik, pergi untuk membeli rekaman, pasar rekaman sangat kecil. Bagaimana kita mendengarkan musik hari ini? Kita menggunakan ponsel untuk mengunduh semua musik online. Pasar ini telah menjadi 20 miliar.

Kita dulu main game dengan membeli game stand-alone, harga stand-alone game puluhan dan bahkan ratusan ribu rupiah, sehingga pasar tidak bisa berkembang. Bagaimana permainan hari ini, gratis untuk dimainkan. Tapi jika ingin bermain lebih seru harus mengeluarkan uang untuk membeli perlengkapannya.

Berapa harga pasar ini sekarang? 120 miliar, jadi pasar ini akan berubah secara fundamental, dan banyak model bisnis akan diubah.

Banyak pakar percaya apa yang pertama-tama akan diubah dan akan segera muncul? Apakah itu pendidikan jarak jauh? Sehingga kuliah atau seminar virtual kini sudah terjadi dan peserta cukup membayar beberapa ribu dan ratus rupiah saja.

Saat ini, kita semua mengatakan bahwa sejumlah besar e-commerce telah menjadi produk, jadi dari perspektif ini, model industri baru sedang dibangun kembali dan diproses ulang.

Apa yang akan berubah pada 5G bukan hanya komunikasi, itu akan mengubah mode operasi, mode manajemen, dan kemampuan bisnis seluruh masyarakat, dan itu akan membuat dunia kita menjadi lebih kuat.

Infrastruktur Baru Terhadap Jaminan Pekerjaan

Mesin cerdas dan robotik yang semua artifisial, apakah akan menjadi tantangan besar di masa depan, pengurangan pekerjaan atau akankah juga menyediakan banyak lapangan pekerjaan?

Memang di satu sisi akan ada banyak industri tradisional di negara akan mengalami pengurangan pekerjaan, di sisi lain ada beberapa yang tertekan dengan munculnya 5G yang membawa peningkatan kemampuan baru, tapi akan banyak area baru akan muncul.

Sebagai contoh, katakanlah di masa lalu, kita menggunakan e-commerce atau e-niaga. Kita semua membuat situs web dan memasukkan semua yang ada di dalamnya. Lalu kita semua pergi berbelanja, itu  membuat menjadi relatif singkat.

Jika terjadi kelebihan barang tidak terjual, maka dapat dimasukkan dalam siaran sebagai stok barang atau anchor. Mengapa kita membutuhkan anchor? Orang yang memiliki barang tidak mengatakan bahwa dia ingin memperkenalkan Anda pada produk, dia ingin menarik Anda untuk membuat Anda terkesan.

Kemudian Anda pergi untuk membeli barang ini, profesi seperti ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, tetapi sekarang tidak ada habisnya terjadi.

Jadi di satu sisi, ada beberapa profesi tidak diperlukan, itu sudah normal, tapi jenis pekerjaan baru akan terus bermunculan. Jadi apa yang dibutuhkan semua orang perlu memperhatikan dan menangkap kesempatan untuk dimanfaatkan.

Kini  Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Tiongkok telah memasukkan 360 bidang pekerjaan dalam daftar katalog pekerjaan baru untuk menggantikan pekerjaan profesional trandisional.

Dari sudut pandang makro, terlihat adanya deviden demografis Tiongkok semakin berkurang. Kini rata-rata usia pekerja migran Tiongkok sekarang adalah 39 tahun, atau mereka berusia 40 tahun, yang artinya sekitar 5 tahun lebih tua. Sekarang petani seumur itu memiliki kekuatan yang sangat kecil.

Jadi saat ini kebetulan di Tiongkok memiliki infrastruktur baru, industri baru bermunculan, format bisnis baru muncul, termasuk banyak industri manufaktur cerdas bermunculan. Jadi ini untuk menebus pengurangan dividen demografis Tiongkok, yang merupakan sektor pertumbuhan baru.

Infrastruktur baru juga merupakan istilah baru dalam hal tingkat pembangunan tertentu.

Jadi seperti apa yang sudah katakan sebelumnya bahwa hanya Tiongkok dan AS yang memiliki skala besar, dan tingkat teknologi ini dapat berbicara tentang infrastruktur baru berskala besar.

Dan karena keunggulan sistem Tiongkok yang unik dan keunggulan lainnya, Tiongkok masih lebih unggul dari AS. Bahkan, jika kita melihat BTS 4G, desa administratif Tiongkok memiliki cakupan 99%.

Sekarang 5G juga sepuluh kali lebih banyak BTS 5G daripada AS. [BTS = Base Transceiver Station: peralatan yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peralatan pengguna (UE) dan jaringan. UE adalah perangkat seperti telepon seluler (handset), telepon WLL, komputer dengan konektivitas Internet nirkabel. Jaringan dapat berupa salah satu teknologi komunikasi nirkabel seperti GSM, CDMA, loop lokal nirkabel, Wi-Fi, WiMAX, atau teknologi jaringan area luas (WAN) lainnya.]

Banyak pengamat yang tidak percaya AS bisa mengikuti atau mengejar proses pembangunan infrastruktur baru Tiongkok. Situasi 5G saat ini Tiongkok telah membangun 186.000 BTS tahun lalu. Akhir tahun ini, Tiongkok akan membangun 500.000 BTS. Pada dasarnya harusnya 700.000 BTS.

700.000 BTS kiranya setara dengan level apa?  Andaikata AS berencana membangun 5G tahun ini, maka saat itu Tiongkok sudah membangun begitu banyak BTS 5G sekitar 700.000 bahkan mungkin sudah 1 juta BTS 5G.

Para pengamat dan ahli berpandangan AS tidak dapat mengejar ketertinggalannya dari Tiongkok, karena tidak memiliki jangkauan jaringan yang baik. Masih sangat diragukan AS bisa membangun jaringan untuk mengejar Tiongkok pada saat sekarang, kerena biaya pembangunannya jauh lebih mahal dari Tiongkok.

Selain itu di AS, banyaknya frekuensi yang digunakan oleh militer, jadi dari sudut pandang ini, mereka jika benar-benar ingin mengejar ketinggalan dengan langkah ini sangat meragukan. Yang akan AS lakukan bukan hanya menghabiskan uang, tapi juga membutuhkan koordinasi dan berbagai integrasi. Dalam hal ini, biayanya terlalu tinggi.

Tapi mengapa 5G dan infrastruktur baru Tiongkok dapat mengatasi hambat seperti yang dihadapi AS?

Marilah kita lihat base station 4G Tiongkok tingkat cakupannya lebih tinggi daripada AS, dikarenakan di AS didirikan oleh perusahaan swasta. Jadi mereka enggan membangun untuk menjangkau pedesaan karena penduduknya kecil dan permintaan juga kecil, sehingga tidak dapat memperoleh keuntungan.

Lain di Tiongkok perusahaan milik negara, sehingga negara sosialis ini mendorong cakupan penuh dengan mengorbankan pekerjaan. Yang berefek jika seorang menonton siaran video online dari Kunming ke perbatasan Tiongkok-Vietnam di jalan tol sealama 6 jam masih juga bisa ditangkap dengan baik tanpa putus.

Hal ini tidak mungkin dilakukan di AS. Di AS begitu keluar New York dan Washington sinyal akan hilang, ini adalah satu kenyataan sekarang. Ini merupakan perbedaan dari negara sistem kapitalis dan sosialis. Dalam hal ini merupakan keuntungan dari sistem sosialis.

Situasi di Tiongkok justru seperti ini, jangkauan dituntut untuk menjangkau keseluruhan daerah tanpa perundingan. Misalnya ada seorang siswa tidak dapat mengakses pada pelajaran online, operator segera mendatanginya dan menarik satu saluran saja untuknya.

Kepada operator, negara mengharuskan tahun ini (biaya jaringan/internet) dikurangi sebesar 30% tanpa negosiasi.

Jadi situasi Tiongkok saat ini adalah seperti ini, setiap rumah tangga menghabiskan kurang dari US$ 10 sebulan, yang berarti harus mencapai situasi di mana dapat mencapai seluruh (jaringan) tidak hanya cakupan yang baik, tetapi juga harga yang baik. Mereka harus menyelesaikan masalah ini.

Tiongkok ketika mempromosikan "One Belt One Road" keluar negeri, sering mengatakan jika ingin kaya bangunlah jalan terlebih dahulu. Tapi perlu ditambahkan, pada saat yang sama, harus menambahkan bahwa pembangunan jalan dan menjadi kaya terkadang tidak terjadi pada saat yang sama, bahkan tertinggal selama beberapa dekade. Ini adalah ujian dari satu sistem.

Tapi jika tidak dapat menanggung pengorbanan seperti ini selama periode ini. Dikhawatirkan hal ini tidak dapat dilakukan tanpa keunggulan institusional. Infrastruktur lain di AS ada kemungkinan mereka juga akan mengalami masalah ini ketika mereka mendorong 5G dan infrastruktur baru di masa depan. Jadi kita bisa melihat keunggulan Tiongkok dengan jelas.

Dalam permainan catur di seluruh negeri, di mana Tiongkok telah maju dan menghasilkan uang terlebih dahulu, Tiongkok dapat sepenuhnya mentransfer (mensubsidi) untuk membantu tempat-tempat yang belum menghasilkan uang, sehingga dapat memberikan landasan bagi semua orang. Ini yang dikemukakan pihak Tiongkok.

Sekarang tampaknya sistem sosialis dengan karakteristik Tiongkok lebih cocok untuk Internet, dan seluruh industri komunikasi 4G dan 5G jelas memiliki keunggulan institusional.

Kereta api cepat sangat jelas bisa dilihat oleh rakyat biasa, tapi infrastruktur ini tidak bisa dilihat oleh rakyat biasa. Namun Infrastruktur baru adalah seperti jalan tol informasi, jadi disini ingin dikatakan ada terkait dengan beberapa pekerjaan sebelumnya, beberapa skenario aplikasi masa lalu telah dikembangkan sampai batas tertentu, yaitu, selain keunggulan sistem Tiongkok, juga keuntungan dari aplikasi praktis Tiongkok?

Semua hal ini terakumulasi sampai batas tertentu sebelum dapat membentuk perubahan kualitatif, bahkan salah satu hal yang sangat dikhawatirkan dalam infrastruktur baru ini adalah hal-hal seperti charging piles (stasiun pengisian daya).

Tentu kita semua tahu bahwa Tiongkok tidak dapat membuat mobil di luar negeri, hal itu sudah lama diketahui karena negara  maju memiliki merek mereka yang sangat kuat, kemampuan yang kuat, dan sebagainya.

Tiongkok menyadari jika mengikuti pola ini tidak akan bisa berubah. Untuk mengubah situasi yang sangat penting, Tiongkok berusaha untuk menyalip di tikungan, dan perlu menemukan kekuatan untuk berubah. Tiongkok menyadari jika dapat mengubah dari energi berbasis bio-energi berbasis bahan bakar asli ke sistem energi penting pada suatu yang potensial,  maka semuanya akan berubah.

Tiongkok juga menyadari jika ingin mendukung sistem seperti itu, sangat penting bagi Tiongkok untuk dapat membangun kapasitas stasiun pengisian daya di seluruh negeri, karena stasiun pengisian daya harus ada di mana-mana.

Tiongkok menyadari jika mereka bisa merealisasikan hal itu, mereka akan mengalami perubahan kualitatif di seluruh bidang transportasi. Perubahan ini tidak saja kendaraannya juga mengurangi polusi udara, lingkungan dan pasokan energi.

Jika ini terjadi maka seluruh industri otomotif Tiongkok akan terjadi perubahan revolusioner.

Area Baru Xiong'an (Xiong'an New Area) terletak di Kota Baoding, Provinsi Hebei, Tiongkok. Itu adalah area baru tingkat nasional yang diputuskan oleh Pemerintah pusat Tiongkok pada 1 April 2017. Terletak di pedalaman Beijing, Tianjin, dan Baoding, cakupan perencanaan mencakup 3 kabupaten kecil di Provinsi Hebei, termasuk Xiongxian, Rongcheng, Anxin dan beberapa daerah sekitarnya. Perwalian dilaksanakan untuk 3 kabupaten Xiongxian, Rongcheng, Anxin dan sekitarnya. Bagian dari Zona Perdagangan Bebas Percontohan Tiongkok (Hebei).

Kota ini sangat maju, dalam kota sudah banyak sekali mobil tanpa pengemudi sedang melakukan uji coba. Jika dibandingkan dengan teknologi kendaraan tanpa pengemudi AS, mereka sebenarnya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, tetapi mereka mengatakan bahwa salah satu dari yang telah mereka kembangkan, hanya jalan rayanya, dan pagar di kedua sisi jalan semuanya terpasang dengan sensor-sensor. Dan di AS hal ini masih belum ada, fakta ini merupakan keunggulan dari sistem Tiongkok.

Namun perkembangan industri otomotif Tiongkok sangat disesalkan selama beberapa dekade terakhir. Mereka belum bisa melampaui negara-negara Barat yang maju.

Masalah Huawei

Semua orang kini peduli dengan infrastruktur baru dan memikirkan 5G, karena kalau bicara 5G, mereka langsung pikirannya tertuju ke Huawei. Seperti yang kita ketahui AS kini hampir mengambil upaya nasionalnya untuk menekan perusahaan teknologi semacam itu.

Jika kita berbicara tentang konsep "infrastruktur baru", akankah beberapa negara di dunia, misalnya, mulai menargetkan mereka lagi dan beberapa target penindasan lainnya. Kini dipastikan akan banyak pihak di luar AS yang mengkhawatirkan akan hal ini.

Memang kita semua mengetahui AS sekarang jika berbicara tentang "China". Yang satu takut pada Huawei, dan yang lain takut pada Tiongkok. 

Namun banyak pengamat dan analis yang selalu optimis tentang Huawei. Ini benar-benar luar biasa dari situasi saat ini, jadi jika AS benar-benar memainkan tangan hitam kali ini, seharusnya termasuk melarang Huawei menggunakan semua produk yang terkait dengan AS dalam hal perangkat lunak dan teknologi industri. Jika ini diblokir, maka pemerintah Tiongkok dapat dipastikan akan mengeluarkan kebijakan yang kuat untuk memberikan sanksi kepada AS.

Menghadapi tekanan dan permainan licik dengan cara persaingan tidak sehat  dari AS ini, tampaknya Tiongkok sangat  menyadari dan siap. Karena pertimbangannya, mereka merasa memiliki kekuatan yang sangat besar dan jumlah populasi yang sangat banyak. 

Orang AS terutama politikus dan kapitalisnya tidak bodoh, mungkin rakyat jelatanya tidak terlalu paham, tetapi para elitnya mengetahui situasi yang spesifik. Jadi dalam perspektif ini AS dan Tiongkok bertabrakan karena melihat Tiongkok lebih kuat.

Zaman Yang sudah Berubah Bagi Tiongkok

Banyak orang Tiongkok dan pakar pemikirnya yang berpandangan, dulu Tiongkok mengorbankan lingkungan dan sumber daya, dan menggunakan banyak jam kerja untuk menghasilkan banyak produk murah untuk orang AS. Sedang bagaimana dengan orang AS?

Namun di AS hanya sedikit orang AS yang menghabiskan banyak jam kerja untuk bekerja untuk produk murah, mereka lebih menghasilkan produk berteknologi tinggi bernilai tambah tinggi, lalu orang AS menjualnya kepada Tiongkok dengan harga yang sangat tinggi, tapi sebaliknya orang Tiongkok menjualnya kepada orang AS dengan harga yang sangat rendah. Orang Tiongkok menyadari jika mereka selalu melakukan ini, tidak heran jika orang AS ingin terus menekan meeka.

Menyadari akan hal ini, orang Tiongkok tampaknya berupaya untuk mewujudkan produk berteknologi tinggi, mereka tidak ingin lagi selalu menukar 100 juta kemeja dengan sebuah pesawat terbang. Dan mereka bertekad untuk mengubah keadaan ini.

Perasaan yang diberikan oleh pihak-pihak industri itu berbeda dengan yang sebenarnya kita dan Tiongkok rasakan, contohnya adalah merangkum software industri tadi. Bisakah kita membuat software industri? Perangkat lunak industri setara dengan sistem, setara dengan OFFICE, tetapi mengapa perangkat lunak industri ada di tangan orang Amerika sebelumnya? Alasannya sederhana, karena pasar kita dan Tiongkok masih sangat kecil.

Tidak banyak pelanggan di pasar sendiri. Jadi lebih baik membelinya dan menggunakannya. Jika AS benar-benar tidak mengizinkan Tiongkok  menggunakannya, tentu saja mereka pasti akan melakukannya sendiri.

Demikian juga tentang sistem, sebelum ini orang Tiongkok untuk sistem ini tidak perlu dibuat sendiri karena bisa beli. Tetapi sistem Hongmeng yang akan digunakan Huawei sekarang adalah sistem generasi selanjutnya. Mereka menggunakan "microkernel".

Mikrokernel berkemampuan untuk mengintegrasikan jam tangan, ponsel, layar pintar, drone, dan speaker. Ini adalah arah yang ingin dilakukan oleh sistem lain di masa depan, dan Huawei telah melakukannya.

Seperti terjadinya kasus Huawei ini, jika mereka menyediakan lembaga penelitian dan pengembangan (R&D) atau tautan produksi ini untuk menyediakan permintaan pasar yang besar, itu akan membuat seluruh industri memiliki rantai produksi yang lebih lengkap di Tiongkok.

Bisakah Pasar Huawei Diboikot AS dan Barat

Bisakah pasar Huawei diboikot AS dan Barat dengan ulah AS yang mempengaruhi sekutu-sekutunya di dunia untuk melarang pemakaian Huawei? Tampaknya ini tidak mungkin berhasil menurut banyak pakar dunia.

Karena Eropa, Amerika, Timur Tengah bagaimanapun mereka tetap perlu menggunakannya. Dengan kasus yang paling sederhana, jika mereka tidak menggunakan Huawei, mereka dapat menggunakan peralatan yang sama untuk suatu sistem. 

Misalnya, membangun jaringan 300.000 stasiun BTS dan memberikan kepada Nokia dan Ericsson melakukannya mereka memerlukan selama tiga tahun. Sedang Huawei akan melakukannya hanya dalam waktu setahun. Nokia dan Ericsson mungkin lebih mahal dari Huawei setidaknya harus 30% hingga 50% lebih tinggi. Mengapa orang tidak menggunakan Huawei?

Meskipun AS dengan menggunakan Perintah Eksekutif dari rezim Trump, melarang semua negara sekutu untuk membeli produk teknologi Huawei dari Tiongkok ini. Tampaknya tidak akan berhasil.

Karena mungkin untuk sementara waktu bisa tertunda, tetapi orang dan perusahaan AS adalah pedagang dan kapitalis, setiap kapitalis menginginkan uang dan keuntungan, bagaiamnapun jika ada keuntungan mereka akan berusaha untuk cari jalan memutar untuk mendapatkannya.

5G adalah masalah dasar infrastruktur. Jika kita tertinggal, hal ini akan sepenuhnya menjadi kemunduran. Bahkan negara-negara Eropa tahu bahwa jika mereka tidak menggunakan Huawei, mereka mungkin dapat tertinggal dari tujuan awal satu atau dua tahun, yang akan berakibat harga lebih mahal satu hingga dua kali lipat, sehingga rakyat biasa tidak mampu membelinya, dan akan berakibat seluruh industri terkait tertinggal. Semua hal ini jelas diketahui mereka.

Sikap Pemerintah Tiongkok Atas Pembangunan Infrastruktur 5G

Sikap Pemerintah Tiongkiok sangat jelas harus dibangun dengan cepat, alasannya sederhana bagi mereka. Sebagai contoh, dapat melihat apa yang telah dikemukakan di depan tentang membawa barang dan berbicara tentang siaran langsung. Dimana Tiongkok dengan tiba-tiba telah melewati kesenjangan digital.

Yang digunakan untuk melintasi kesenjangan digital adalah dengan menggunakan 4G dan smartphone.

Jika kita tidak memiliki kemampuan informatisasi. Buah-buah di atas dua hektar tanah di rumah seorang wanita tua pedesaan mungkin sudah busuk di rumah atau dijual dengan harga yang sangat murah. Tenggulak buah akan membeli buahnya dengan harga serendah mungkin dan menjualnya dengan harga lebih tinggi banyak di pasar. Kemudian si petani menemukan dirinya membangun toko online dan menjualnya seharga pasar yang ternyata lebih tinggi 10 kali lipat dari harga yang ditawar tenggulak.

Jadi untuk daerah pedesaan yang luas atau daerah yang relatif terpencil, dia sangat membutuhkan, ini yang pertama.

Kedua, jangan membuat hal-hal yang dangkal, jangan membuat hal-hal yang khayalan, tetapi melakukan hal-hal yang benar-benar membawa perubahan dalam hidup mereka dan berharga. Ada banyak hal yang berharga seperti itu yang dapat dilakukan dengan baik. Jadi petani, pemerintah daerah akan membutuhkannya.

Jadi penerapan infrastruktur baru 5G ini sebenarnya akan sangat terintegrasi dengan realita lokal, seperti kehidupan dan dunia kerjanya. Hanya setiap tempat memiliki cirinya sendiri, jadi perlu untuk dicari ciri lokalnya. Seperti yang sudah dikatakan bahwa 5G akan menghasilkan efek yang sangat berbeda jika digabungkan dengan yang lain, jadi apakah ini memberikan beberapa ide baru untuk konsultasi kita di masa mendatang?

Tiongkok memiliki infrastruktur baru, lalu Jerman memiliki Industri 4.0, yang merupakan era intelijen (smart), dan AS telah membentuk kembali manufaktur (reshaping manufacturing), tetapi ketiganya didasarkan pada infrastruktur.

Dalam hal ini negara-negara lain mungkin juga menyebutkan beberapa yang serupa, memperbarui konsep iterasi, apa perbedaan di antara mereka.

Sebagian pakar ada yang tidak sepakat dengan reshaping manfacturing atau pemulihan industri manufatur di AS, Secara khusus, AS ingin merelokasi manufaktur dari Tiongkok dan dari negara berkembang lainnya kembali ke AS. Mereka seolah ingin harimau mengubah sifat pemakan dagingnya.

Mereka tidak ingin mendapat keuntungan berlebih sekarang. Mereka ingin bersaing di industri batu bara, industri tekstil, dll., Dan mereka akan bertarung di negara lain. Andaikata Industri manufaktur dalam negerinya sudah kembali. Industri jasa modernnya adalah yang mendatangkan keuntungan kelas atas. Pasti ada kontradiksi.

Tetapi dalam hal ini tidak mengesampingkan bahwa ini berasal dari AS. Misalnya, industri manufaktur baru yang diwakili oleh robot sangat mungkin dilakukan.

Masalah dengan Jerman, karena Jerman akan menjadi presiden bergilir Uni Eropa, mereka bilang mereka harus melihat signifikansi strategis Tiongkok bagi Uni Eropa. Faktanya, Jerman sendiri yang melakukannya. Karena rencana baru industrinya masih cukup besar, tapi mereka sangat tergantung pada Tiongkok untuk merealisasikan rencana ini.

Contoh yang sederhana, Tiongkok memiliki "Big Data" yang terbesar di dunia, dengan populasi 1,4 milyar, dapat dibayangkan berapa banyak data yang dibuat oleh 5G sekarang? 

Di Jerman, misalnya, jika membuat mobil tanpa pengemudi bertenaga AI, mereka harus berinvestasi di Tiongkok untuk melakukannya dengan Tiongkok. Dengan menggunakan data dari Tiongkok untuk menguji apakah mobil dapat dikendarai. Bagaimana menangani semua jenis masalah kecil? Hanya dengan data terbaru yang dapat melakukan ini, dan 5G dapat melakukannya.

Maka dari contoh di atas ini, Eropa dan Tiongkok akan bisa banyak kerja sama di masa depan. Tentu akan ada banyak kontradiksi, namun kiranya AS harus menunggu sampai mereka mendapat cukup pelajaran sebelum menyadari bahwa mereka harus bekerja sama dengan Tiongkok.

Pertama karena Tiongkok berpopulasi 1,4 milyar, pasar yang sangat besar dan tingkat ekonomi Tiongkok masih tumbuh dengan kecepatan tinggi. Ini adalah kemampuan kuat Tiongkok.

Kedua, Tiongkok terlah mengumpulkan selama bertahun-tahun tenaga terdidik menengah sebanyak 400 juta pekerja terlatih dan berkualitas baik dalam sembilan tahun pendidikan wajib.

Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan negara lain di dunia. Mengapa Apple harus datang ke Tiongkok untuk produksi? Dia tidak memiliki begitu banyak pekerja industri yang memenuhi syarat. Tiongkok masih memiliki 170 juta talenta dengan pendidikan perguruan tinggi atau lebih.

Tim bakat yang Tiongkok kumpulkan ini tidak ada bandingannya di dunia, dan di tengah proses ini, Tiongkok telah membentuk dukungan rantai industri mereka. Beginilah pemahaman yang sangat mendalam tentang masalah ini, dan ini jelas sudah terlihat oleh Pak Jokowi dan timnya, maka tercetus idenya seperti yang dikemukakan dalam debat kedua Pilpres 2019, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar dan Dalam Negeri
tribunnews.com
kompas.com
microsoft.com
bisnis.com
kompas.com
nytimes.com
cnn.com
theguardian.com
nytimes.com
zhuanlan.zhihu.com
forbes.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun