Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Infrastruktur 5G Menjadi Tumpuhan dalam "Revolusi Industri 4.0 sebagai Satu Kesatuan" di Tiongkok

17 Agustus 2020   18:01 Diperbarui: 17 Agustus 2020   18:08 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada posting yang lalu telah dibahas tentang pembanguan infrastrutur baru Tiongkok, maka dalam tulisan ini akan dibahas tentang Revolusi Industri di Tiongkok.

Kebangkitan Tiongkok adalah kebangkitan Revolusi 4.0 sebagai satu kesatuan dapat dikatakan dimulai dari tahun 1994 ketika Tiongkok pertama kali mengizinkan melakukan intervensi di Internet sebagai Revolusi Industri 3.0 Tiongkok. Titik awalnya belum berakhir.

Revolusi Industri 3.0 dunia yang diwakili oleh industri informasi dan komunikasi, titik awalnya bisa dikatakan terjadi di Silicon Valley AS, tempat sejumlah besar Internet terkemuka seperti Google, Microsoft, dan Amazon bermunculan. Mereka mempengaruhi seluruh dunia.

Kebijakan reformasi dan keterbukaan nasional Tiongkok memungkinkan mereka untuk merebut peluang bersejarah ini. Tiongkok tampaknya dengan keras kepala belajar dari lawan mereka, apakah itu Ren Zhengfei dari Huawei, Jack Ma dari Alibaba, Ma Huateng dari Tencent, dll., Mereka semua telah belajar dari AS yang telah banyak pengalaman, tetapi mereka-mereka ini bukannya meninggalkan diri sendiri, mereka mengejar keunggulan dan bertransendensi. Sekarang mereka semua adalah pemimpin revolusi industri 3.0.

Sebagai sebuah negara, Tiongkok juga telah menyelesaikan revolusi ini dari mengikuti ke arah yang bisa sejajar atau paralel dengan negara maju, dan bahkan mulai memimpin di lebih banyak bidang, dan berhasil menyalip pada belokan-belokan indah yang luar biasa.

Jadi dari perspektif global, mencapai ambang untuk berpartisipasi dalam "infrastruktur baru" cukup tinggi. Terus terang, mungkin hanya dua negara, Tiongkok dan AS, yang telah mencapai ambang tersebut. Menurut banyak pengamat dan analis.

Dan Tiongkok tidak ketinggalan, atau bahkan memimpin, bukan hanya karena Tiongkok telah memiliki ekonomi digital terbesar di dunia, tetapi juga karena Tiongkok memiliki banyak keunggulan unik, seperti teknologi Internet dan manufaktur di seluruh dunia, dan industrinya juga berkembang dengan baik.

Tiongkok memiliki peluang terbaik untuk memimpin transformasi digital, Tiongkok sering disebut "Gila Akan Infrastruktur."

Di balik semua ini, Tiongkok memiliki keunggulan khusus seperti berikut: dalam hal ini termasuk keunggulan sistem "memusatkan kekuatan untuk melakukan hal-hal besar", termasuk kemampuan perencanaan terkuat di dunia, kemampuan pelaksanaan, dan kemampuan reformasi, termasuk rantai industri terlengkap dan terbaik di dunia. 

Juga sebuah tim besar yang terdiri dari personel dan insinyur penelitian ilmiah berkualitas tinggi, dengan jumlah pekerja keras berkualitas tinggi terbesar di dunia, pasar konsumen terbesar di dunia dan pasar investasi terbesar, serta terpelajar, percaya diri, cerah, dan patriotik.

Dengan kondisi di atas ini tidak mengherankan jika negara seperti ini generasi mudanya dapat menciptakan keajaiban di bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun