Maka bisa saja tanpa pertumpahan darah dan perdamaian bisa tercapai. Penguasaan Shilang atas Taiwan kala itu dapat terlaksana dengan damai. Dan itu tercapai dengan pertama menguasai pulau Penghu sebagai batu locatan.
Saat Tsai Ing-wen memenangkan pemilu tahun 2006 sebagai pemimpin Taiwan dan pemilu tahu 2020 dia terpilih kembali dengan lancar denganmendapatkan 8,17 juta suara. Oleh karena itu, wajar jika proporsi jajak pendapat yang mendukung kemerdekaan Taiwan menjadi sangat tinggi.
Tapi menurut analis pro-unifikasi skor 70% dari skor dukungan tidak cukup tinggi, tetapi menurutnya kita harus tahu bahwa suatu hari Taiwan benar-benar dipersatukan kembali. Kemudian datanglah ke tempat pemungutan suara lagi, berapa persen orang Taiwan yang mendukung penyatuan kembali? Analis  mengatakan akan mnenjadi 99%, pada saat itu, dan giliran yang mendukung kemerdekaan Taiwan akan kurang dari 1%.
Menurut analis Taiwan ini adalah mentalitas warga Taiwan. Siapa pun yang berkuasa akan mendengarkan siapa, sehingga tiga poin utama reunifikasi secara damai dalam artikel Wang Haiyun telah menjadi tertutup, dan cara damai tidak ada harapan lagi.
Sedang Taiwan harus diunifikasi, jika tidak ada unifikasi, tidak ada yang namanya kebangkitan nasional Tiongkok, dan reunifikasi dengan kekuatan menjadi satu-satunya jalan sekarang. Harus dilakukan secepat mungkin supaya menghindari intervensi AS.
Pasca Reunifikasi
Maka dapat ditrapkan "satu negara dua sistem" model Hong Kong seperti yang telah dilaksankan selama ini  dengan dikombinasi dengan UU Kemanan Nasional yang baru diloloskan Kongres Nasional Tiongkok 30 Juni 2020 dan efektif berlaku mulai 1 Juli 2020, serta disesuai dengan sikon Taiwan.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri.
https://world.huanqiu.com/article/9CaKrnJRMt3
https://user.guancha.cn/main/content?id=342069
https://today.line.me/tw/article/ Â Â Â