Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masalah Tiongkok untuk Mereunifikasi Taiwan

17 Juli 2020   18:42 Diperbarui: 18 Juli 2020   15:31 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com

Singkat kata, sikonnya sudah tepat, selama angkatan bersenjata Tiongkok secara solid mempersiapkan pertempuran militer dan mengadopsi strategi dan taktik yang benar dan memiliki kendali penuh atas kemenangan angkatan bersenjata, pertimbangan khusus untuk persiapan dan tindakan angkatan bersenjata ini adalah:

1. Melakukan mobilisasi seluruh partai dan seluruh tentara dan rakyat pada waktu yang tepat, menyusun dokumen di dalam partai dan tentara, menyampaikannya langkah demi langkah pada waktu yang tepat, dan memobilisasi seluruh partai dan seluruh tentara untuk mempersiapkan persiapan ideologis, politik, militer dan ekonomi. Media juga harus melakukan panduan opini publik yang diperlukan dalam arah ini pada waktu yang tepat dan memobilisasi opini publik.

2. Amandemen "UU Anti-Sekresi/separatis" (Anti-Secession Law) untuk menindak secara tegas bagi yang mempromosikan kemerdekaan Taiwan dan yang menciptakan kemerdekaan Taiwan. 

Bahkan barang siapa yang melakukan "Kejahatan Separatisme". Selain itu juga menerbitkan daftar nama para pro-kemerdekaan Taiwan dan kemudian menyita propertinya yang ada di Tiongkok daratan, pulau Taiwan, Hong Kong dan Makau. Berdasarkan undang-undang ini, memulai pencarian secara global dan pencegahan dengan tegas. 

Untuk menahan kekuatan pro-kemerdekaan Taiwan, memenangkan hati dan pikiran rakyat pulau Taiwan, dan mendorong kekuatan prounifikasi di pulau Taiwan, juga dapat mempertimbangkan penerapan pembatasan negara dan individu dengan pertukaran militer, dan bahkan sanksi, yang akan menjebak otoritas Taiwan dari isolasi internasional.

Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
3. Memperluas dan meningkatkan frekuensi patroli dan pengintaian kapal terhadap pulau Taiwan, agar memberi efek jera pada pro-kemerdekaan Taiwan, melakukan pengintaian sedekat mungkin pada pulau Taiwan, agar lebih banyak operator dan pasukan Tiongkok daratan lebih mengenal lingkungan medan perang. Dan ini bisa dilakukan bersamaan dengan ancaman sanksi kepada pejabat pro-kemerdekaan Taiwan sebagai penjahat perang.

4. Front persatuan dan sistem khusus harus telah mulai melakukan misi untuk divisi di Taiwan. Melalui kerjaan front persatuan yang aktif, kekuatan pro-unifikasi Taiwan harus diorganisasir agar siap ikut menyambut persiapan unifikasi dan ikut berpartispasi dalam upaya pasca perang. 

Untuk mendorong sebagian besar kekuatan politik di Taiwan untuk membersihkan situasi keseluruhan dan menjadi kekuatan pro-kemerdekaan Taiwan., dan menarik garis secara khusus, terutama harus melakukan pekerjaan men-disintergrasi internal angkatan perang Taiwan, sehingga angkatan perang Taiwan menjadi disintegrasi atas tekanan ini, sehingga satuan tentara menjadi bubar tanpa harus berperang.

5. Dalam taktik pertempuran, usahakan sedapat mungkin untuk membersihkan atau menstrilkan negara-negara asing terlebih dahulu, kemudian merebut Taiwan dalam satu gebrakan. Pertama merebut Jinmen Matsu dan Kepulauan Dongsha direbut kembali, dan merapat ke Kepulauan Penghu, kemudian dilakukan blokade militer faktual di pantai timur Pulau Taiwan. Promosikan perpecahan politik di pulau itu, mengumpulkan dan mengorganisir kekuatan pro-integrasi. Pada saat itu, seluruh negara harus dinyatakan dalam masa darurat perang.

6. Mengumumkan untuk "memenggal" pemimpin pro-kemerdekaan Taiwan, melakukan misi serangan bedah dan dengan satu gerakan menghancurkan departemen pimpinan puncak dan lembaga komando. Setelah operasi kampanye penyerangan dimulai, kekuatan inti harus dikonsentrasikan pada tempat persembunyian pemimpin utama otoritas Taiwan, lokasi pemimpin, pos komando militer, area alutsista militer, dan fasilitas keamanan utama, membuatnya menjadi lumpuh. Santuan tempur artileri dalam pemboman jangan tanpa pandang bulu, jangan hancurkan fasilitas ekonomi dan mata pencaharian rakyat biasa, dan fokuskan pada sasaran militer dan politik saja.

7. Setelah persiapan daya tembak yang kuat siap, operasi pendaratan ke pulau Taiwan dilakukan dalam tiga dimensi dalam skala besar diluncurkan dengan dukungan daya tembak yang kuat (bombardir). Yang penting adalah merebut fasilitas pertahanan pantai, situs militer, dan kota-kota penting. Di antaranya,  memberikan peran penuh pada pasukan khusus, operasi melawan Taiwan harus dilakukan dengan perang kilat, dan pada dasarnya berusaha untuk berakhir sebelum pasukan militer AS diluncurkan untuk membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun