Kartu kesebelas, adalah kartu Laut Tiongkok Selatan (LTS), kini armada laut AS masuk ke LTS setiap bulan.
Baca: Masalah Laut Tiongkok Selatan & "Kebebasan Navigasi" Bagi AS (1)
Masalah Laut Tiongkok Selatan & "Kebebasan Navigasi" Bagi AS (2)Â Â
Masalah Laut Tiongkok Selatan & "Kebebasan Navigasi" Bagi AS (3)Â Â
Provokasi Obama: Gonjang-ganjing Laut Timur & Laut Tiongkok Selatan
Ini Alasan Tiongkok Menolak Keputusan Tribual Arbitrase FilipinaÂ
Apa yang Terjadi Pasca Keputusan Tribunal Sementara Sementara Arbitrase Laut Tiongkok Selatan Â
Kartu keduabelas, disebut Strategi Indo-Pasifik. Strategi AS yang asli ini disebut Strtegi Asia-Pasifik. Fokusnya adalah pada empat aliansi Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru (barisan Quads).
Kemudian Strategi Indo-Pasifik asli, didorong dengan diperlebar  ke arah barat, ke Asia Tenggara dan Asia Selatan, menjadi Strategi Indo-Pasifik. AS sekarang ingin menambahkan tiga sekutu lagi, India, Indonesia, dan Vietnam.
Tapi Indonesia sudah menyatakan tidak ingin kawasan Indo-Pasifik ini menjadi teater besar, perang dingin baru, dalil persaingan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS) dengan China. AS beserta barisan Quad (Australia, Jepang, India) perlahan menurunkan kualitas peran ASEAN dengan membesarkan aktor baru, India, untuk menghadapi China.Â
Dan kita tidak menginginkan kawasan ini menjadi ajang kompetisi ala Thucydides Trap-nya Graham Allison, yang pada akhir kita menjadi satelit yang harus memilih berkubu dengan siapa. Indonesia adalah tulang punggung kekuatan non-blok. Dan pada Maret 2019, Kemenlu Indonesia melalui "pendekatan jemput bola", menggagas pertemuan terobosan melintasi anggota KTT Asia Timur (EAS), bertema Indo-Pasifik.