Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengulas Hubungan AS-Tiongkok Terkini

21 Januari 2020   10:58 Diperbarui: 21 Januari 2020   11:38 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.voanews.com

Yang satulagi tentang hubungan Taiwan dan Tiongkok daratan dan terpilihnya kembali Tsai Ing-wen sebagai pemimpin Taiwan, jika AS memainkan kartu Taiwan lagi. Maka kerusakan hubungan AS-Tiongkok akan lebih besar.

Efek Ketegangan AS-Iran

Pada awal tahun ini, AS membunuh pejabat militer Iran, dan media lingkaran Tiongkok juga muncul "black swan teory" (merujuk pada peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan biasa) untuk pertama kalinya pada tahun 2020.

Analis lain percaya bahwa konflik AS-Iran akan paling menguntungkan Tiongkok. Namun kenyataannya ada keuntungan dan kerugiannya. Aspek positifnya, AS harus menginvestasikan sebagian dari sumber daya militernya di Iran.

Akhir-akhir ini, AS telah mengerahkan tambahan tentara baru ke Timteng. Kapal induk "Truman" dan kapal cluster serang amphibi juga di kerahkan ke Timteng. Sebelumnya AS menyatakan akan menarik pasukannya dari Timteng, kemudian akan menempatkan kekuatan utamanya di sekitar Tiongkok, tapi tmapaknya kini hal itu tidak jadi dilakukan.

Sehingga tekanan terhadap Tiongkok menjadi sedikit lebih berkurang. Yang berarti meruapakan hal baik bagi Tiongkok.

Selain itu, ada masalah dengan citra moral AS. Negara sebesar itu tapi melakukan pembunuhan terhadap pejabat resmi negara lain. Selama ini Iran tidak pernah menyatkan perang terhadap AS, meskipun mereka memiliki hubungan yang buruk, mereka tidak menyatakan perang, dan mereka bukan musuh resmi. Tapi kemudian AS melakukan pembunuhan terhadap pejabat senior Iran. Ini jelas melanggar hukum internasional. Hal ini membuat citra AS menjadi agak buruk. Peristiwa ini juga membawa keuntungan bagi Tiongkok.

Segi yang tidak baik bagi Tiongkok dengan terjadinya peristiwa ini, harga minyak dunia menjadi naik. Minyak mentah Brent naik menjadi lebuh dari $ 70 per barrel. Seperti diketahui Tiongkok adalah importir minyak terbesar di dunia, sehingga membuat Tiongkok lebih banyak menghabiskan uangnya untuk impor minyak. Yang berarti biaya ekonominya menjadi lebih tinggi.

Selain itu, Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Iran, produk-produk Tiongkok sangat populer di Iran dan sangat laku. Ketegangan lebih lanjut di Iran jelas akan tidak baik untuk perdagangan Tiongkok secara ekonomi.

Seperti diketahui, belakangan ini Tiongkok sedang gencar-gencarnya mendorong "One Belt One Road (OBOR)" . OBOR harus melewati kawasan ini (Iran) , sehingga akan ditemui kendala dalam mempromosikan Inisiatif OBOR dan timbul pro dan kontra.

Secara umum, pemenang terbesar adalah Rusia, terjadinya ketegangan besar antara AS dan Iran yang paling diuntungkan adalah Rusia. Pertama, Rusia bisa menjual minyak dengan harga yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun