Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sikap "Misteri" Tiongkok terhadap UU Demokrasi dan HAM Hong Kong AS

8 Desember 2019   17:50 Diperbarui: 8 Desember 2019   18:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain lartihan darat dan udara akan ada gedung tingkat untuk latihan multi-level, lapangan tembak untuk laras pendek dan panjang serta senapan serbu. Tampaknya pangkalan ini bukan untuk latihan polisi umum. Ini semua bisa kita katakan untuk skala pelatihan polisi anti-teroris.

Tampaknya Tiongkok berantisipasi dengan penglamanan kali ini, dimana skala demo yang makin brutal, agar saat unifikasi penuh HK sudah siap dengan segala kemungkinan. Disamping dalam kebijakan perlu adanya reformasi sosial, hukum, dan pendidikan.

Berikut ini perlu dipaparkan bagaimana pandangan pengamat internal dan garis keras PLA terhadap anak muda HK, akibat salah asuhan selama ini sejak 1997, sehingga generasi muda HK di bawah 30 tahunan, telah tercuci otaknya dengan pandangan Barat. Sehingga oleh orang Tiongkok mereka dianggap anak muda yang terkontaminasi paham Barat dan kolonialisme.

demo-di-hk-5decd27f097f3671002fae82.png
demo-di-hk-5decd27f097f3671002fae82.png

Sumber: www.msn.com+independenct.co.uk+news.yahoo.com

Para petinggi Tiongkok berpandangan kini di HK ada masalah, bagitu banyak orang berunjuk rasa dengan membawa panji-panji kolonialis Inggris dan bendera AS. Seperti yang kita ketahui tidak ada negara berdaulat yang warganya berbaris di bawah bendera kolonial sebelumnya. Di India, Pakistan, Afrika Selatan, Argentina, Korea Selatan, hal ini belum pernah terjadi. Tapi di Hong Kong justru muncul, serta panji-panji berbunyi bahwa kami warga Hong Kong, kami membenci orang Tiongkok dan membakar bendera nasional Tiongkok.

Sebagai kenyataan selama ini, Beijing telah memberi semua konsesi ke HK. Seperti yang selama ini diketahui kota Shanghai setiap tahun berkontribusi kepada Beijing, pada tahun 2010 saja menyerahkan 540 milyar RMB, kini 600 milyar RMB per tahun. Shanghai melampaui HK sebagai pusat keuangan, pusat transportasi ekpor-impor. Shingga pusat Beijing menyarankan agar Shanghai jangan terlalu cepat peningkatan penyetoran keuangannya ke pusat, karena pusat mengkhawatirkan HK.

Sedang selama ini Shanghai berkontribusi ke pemerintah pusat Beijing sebesar 540 milyar hingga 600 milyar RMB, sedang HK selama ini belum pernah berkontribusi ke pusat Beijing, bahkan ketika menghadapi kesulitan keuangan pusat Beijing membantu menutupnya. Pendapatan HK dipakai sendiri untuk HK, sedang garnisun PLA yang ditempatkan di HK semua dibiayai pusat Beijing, HK tidak mengeluarkan sepeser pun.

Di Hk semua mall-mall semua ber AC, dan energinya semua di pasok dari pembangkit tenaga nuklir dari "Guangzhou Daya Bay Nuclear Power Station", dan HK telah memakan lebih dari seperempat dari total daya listrik yang dihasilkan stasiun tenaga listrik ini.

Sedang pengembangan real estat di sekitar lokasi stasiun listik ini tidak bisa berkembang karena berkorban listriknya dipasok ke HK. Jadi pengembangan real estat di lokasi teluk dan sekitar stasiun listrik ini sebenarnya berkorban demi HK.

Selama ini memang HK selalu dimanja oleh pusat Beijing diberi semua konsesi. Daging, telur, unggas, dan air tawar dan listrik terbaik semuanya dikirimkan ke HK. Tapi sebaliknya HK tidak pernah setor apa pun ke Pemerintah pusat Beijing, semua pendapatan daerah di pakai sendiri untuk HK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun