Perang Sipil di AS
Perang sipil di AS terjadi pada tahun 1861, merupakan salah satu perang paling brutal dalam sejarah Amerika, lebih dari 600 ribu tentara tewas. Dan perang Amerika Utara tidak terlepas dari bayangan Inggris.
Seperti diketahui kala itu di AS bagian selatan perbudakan masih dipraktikkan, terutama di perkebunan kapas, dan mereka memasok kapas sebagai bahan baku ke industri tekstil Inggris.
Dari perspektif ini, pada kenyataannya, Perang Sipil AS sebagian besar adalah perang antara Inggris untuk mempertahankan basis bahan baku industri dan upaya AS untuk menghilangkan ketergantungannya pada Inggris.
Perebutan Lahan dan Pembunuhan Massal Suku Indian ASÂ
Tapi tidak lama setelah berakhirnya Perang Sipil, terjadilah pembunuhan massal suku Indian di AS. Pada tahun itu Kongres AS meloloskan RUU untuk mengusir orang India pada tahun 1867 dan membangun apa yang disebut pemukiman untuk orang-orang Indian. Maka terjadilah orang-orang Indian mulai bergerak ke padang rumput di sebelah barat Sungai Mississippi. (Namun drama di film Hollywood seolah orang Indian yang kejam membunuhi orang kulit putih yang migrasi...).
Kemudian, pada tahun 1883, sekitar 15 tahun setelah berlakunya RUU ini, puluhan juta orang India telah terbunuh. AS telah memperoleh sejumlah besar lahan tanah dan sumber daya tanpa kompensasi. Kita harus tahu bahwa orang Amerika juga merupakan negara agraris pada waktu itu, dan sumber daya terbesar negara agraris adalah lahan tanah.
Ketika AS menjadi ekonomi terbesar di dunia, apa yang dilakukan sekitar tahun 1890? Mereka segera melancarkan perang ke Barat untuk melawan Spanyol, dan kemudian menjarah dan mengambil alih Filipina, Kuba dari Spanyol, tempat-tempat ini sebelumnya menjadi koloni Spanyol.
Para peneliti ada yang memperhatikan, beda dengan Tiongkok sekarang, meskipun Tiongkok menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2014 berdasarkan paritas daya beli, namun Tiongkok tetap mengambil sikap terus damai. Jika dilihat kekuatan militer Tiongkok sekarang, mereka dapat memulihkan semua pulau dan terumbu karang yang hilang di Laut China Selatan, tetapi Tiongkok tidak melakukannya.
Tiongkok secara terbuka mengatakan bahwa Tiongkok berharap dapat menyelesaikan masalah ini secara damai melalui negosiasi (dengan DOC, COC Laut China Selatan). Inilah perbedaan antara dua budaya yang berbeda.
AS memperoleh lahan yang luas tanpa kompensasi, dan kemudian memperoleh aset terpenting dari masyarakat pertanian ini.